Bisnis.com, JAKARTA — Hasil survei Indonesia Survei Center (ISC) menunjukkan Prabowo Subianto selalu menang dalam empat simulasi pemilihan presiden (Pilpres).
Survei ISC diselenggaran pada 9-19 Agustus 2022 dengan jumlah sampel 1.520 responden. Sampel tersebar di 34 provinsi dengan teknik pemilihan menggunakan multistage random sampling.
“Simulasi tiga paslon masih menunjukkan Prabowo bila menjadi calon presiden [capres] dan dipasangkan dengan cawapres [calon wakil presiden] siapapun masih tetap keluar sebagai pemenang,” ujar Peneliti Senior ISC Chairul Ansari dalam rilis tertulis, Senin (29/8/2022).
Dalam simulasi pertama, dua pasangan capres-cawapres yang diajukan yaitu Prabowo-Puan Maharani dan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo.
Hasilnya, sebanyak 63,7 persen responden memilih Prabowo-Puan, sedangkan 35,1 persen responden memilih Airlangga-Ganjar. Sisanya, sebanyak 1,2 persen responden menyatakan belum punya pilihan.
Dalam simulasi kedua, pasangan capres-cawapres yang ditawarkan yaitu Prabowo-Ganjar dan Airlangga-Erick Thohir. Hasilnya, sebanyak 64,1 persen responden memilih Prabowo-Ganjar sedangkan yang memilih Airlangga-Erick sebanyak 28,7 persen responden. Sisanya, sebanyak 7,2 persen responden memilih belum punya pilihan.
Baca Juga
Di simulasi ketiga, pasangan capres-cawapres yang ditawarkan adalah Prabowo-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar-Erick. Hasilnya, yang memilih Prabowo-Cak Imin sebanyak 42,1 persen responden, sedangkan yang memilih Ganjar-Erick sebanyak 40,8 persen responden. Sisanya, sebanyak 17,1 persen responden menyatakan belum punya pilihan.
Simulasi keempat, dua pasangan capres-cawapres yang ditawarkan yaitu Prabowo-Khofifah Indar Parawansa dan Puan-Ganjar. Hasilnya, sebanyak 49,3 persen responden memilih Prabowo-Khofifah, sedangkan 39,2 persen responden memilih Puan-Ganjar.
Dari hasil keempat simulasi, Chairul menyimpulkan bahkan Prabowo akan lebih kuat jadi capres jika dipasangan dengan cawapres yang berlatar belakang PDI Perjuangan (PDIP), seperti Prabowo-Puan dan Prabowo-Ganjar. Sebaliknya, jika Prabowo dipasangkan dengan cawapres non PDIP, pemilihnya selalu di bawah 50 persen.
“Ada kecenderungan bila Prabowo dipasangkan dengan cawapres yang berlatar PDIP akan jauh lebih kuat dibanding dengan pasangan yang lainnya,” jelasnya.