Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunjangan Profesi Dihapus, Kepala BSKAP Pastikan Penghasilan Guru Naik, Begini Skenarionya

Kepala BSKAP, Anindito Aditomo, memastikan jika guru akan mengalami kenaikkan penghasilan meskipun tunjangan profesi guru dihapus dari RUU Sisdiknas.
Guru mengajar muridnya di ruang kelas di SMK Negeri 7 Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/8/2021). Pemprov Jawa Timur memulai pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di 2.536 SMA/SMK dan SLB di 20 kabupaten/kota di Jawa Timur yang telah menerapkan PPKM Level 2 dan 3, sedangkan di wilayah PPKM level 4 kegiatan PTM secara terbatas belum digelar. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Guru mengajar muridnya di ruang kelas di SMK Negeri 7 Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/8/2021). Pemprov Jawa Timur memulai pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di 2.536 SMA/SMK dan SLB di 20 kabupaten/kota di Jawa Timur yang telah menerapkan PPKM Level 2 dan 3, sedangkan di wilayah PPKM level 4 kegiatan PTM secara terbatas belum digelar. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Bisnis.com, SOLO - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo, akhirnya angkat suara tentang RUU Sisdiknas yang ingin menghapus tunjangan profesi guru.

Dilansir dari Antara, Anindito mengatakan bahwa RUU Sisdiknas memastiskan guru yang sudah mendapat tunjangan profesi akan tetap mendapatkannya sampai pensiun.

Hanya saja, hal tersebut tidak berlaku bagi para guru yang belum mendapatkan tunjangan profesi.

Menurutnya, RUU Sisdiknas tetap akan menjamin para guru yang belum mendapatkan tunjangan profesi ini bisa mendapatkan peningkatan penghasilan.

Skenario peningkatan penghasilan antara guru swasta dan negeri pun berbeda.

Untuk guru negeri, peningkatan penghasilan akan tertuang dalam UU ASN.

Sementara untuk guru swasta yang belum mendapatkan tunjangan profesi, peningkatan penghasilan akan dilakukan melalui peningkatan bantuan operasional sekolah.

Dengan biaya operasional yang dinaikkan, maka yayasan akan memiliki dana lebih untuk menggaji tenaga pendidik mereka.

Menurut Anindito, ini adalah cara paling masuk akal bagaimana guru-guru bisa mendapatkan penghasilan tanpa perlu menunggu PPG.

"Ini yang ingin kita koreksi. Seharusnya, semua guru yang menjalankan tugas bisa mendapatkan penghasilan yang layak tanpa harus menunggu PPG dan tersertifikasi terlebih dahulu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper