Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Temukan 47.652 Kasus Cacar Monyet di 98 Negara, 1 di Indonesia

Amerika Serikat (AS) melaporkan 47.652 kasus cacar monyet di 98 negara, salah satunya di Indonesia.
Ilustrasi vaksin cacar monyet (monkeypox)./Istimewa
Ilustrasi vaksin cacar monyet (monkeypox)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mencatat 47.652 kasus monkeypox atau cacar monyet teridentifikasi di 98 negara.

Mengutip dari laman cdc.gov, negara nonendemik cacar monyet masih terus mendominasi jumlah kasus yang dicatat CDC hingga 26 Agustus 2022 tersebut.

Secara rinci, CDC melaporkan 47.209 kasus yang ditemukan di negara nonendemik cacar monyet dan 443 lainnya di negara endemik cacar monyet.

Hingga saat ini, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan catatan kasus cacar monyet terbanyak, dengan total sebanyak 17.431 kasus.

Kemudian disusul oleh Spanyol dengan 6.549 kasus, Brazil 3.984 kasus, Perancis 3.421, serta Jerman dengan total 3.405 kasus.

Tingginya tingkat penyebaran cacar monyet secara global ini akhirnya mengharuskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menetapkan virus tersebut sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) pada 23 Juli 2022 lalu.

Keputusan tersebut diharapkan mampu menjadi gerbang awal dari adanya peningkatan kerja sama secara global guna meminimalisir dan mengendalikan penyebaran virus cacar monyet di seluruh dunia.

Berikut sebaran kasus monkeypox di 92 negara hingga Jumat (26/8/2022):

  1. Amerika Serikat: 17.431
  2. Spanyol: 6.459
  3. Brazil: 3.984
  4. Perancis: 3.421
  5. Jerman: 3.405
  6. Inggris: 3.207
  7. Peru: 1.300
  8. Kanada: 1.228
  9. Belanda: 1.136
  10. Portugal: 846
  11. Italia: 740
  12. Belgia: 671
  13. Swiss: 431
  14. Meksiko: 386
  15. Kolumbia: 273
  16. Chili: 270
  17. Austria: 258
  18. Israel: 215
  19. Republik Demokratik Kongo: 195
  20. Nigeria: 172
  21. Denmark: 171
  22. Swedia: 154
  23. Polandia: 128
  24. Irlandia: 128
  25. Australia: 106
  26. Norwegia: 79
  27. Argentina: 72
  28. Hungaria: 67
  29. Ghana: 56
  30. Yunani: 54
  31. Bolivia: 52
  32. Luxembourg: 50
  33. Ceko: 46
  34. Slovenia: 43
  35. Rumania: 36
  36. Ekuador: 35
  37. Serbia: 31
  38. Malta: 31
  39. Kroasia: 26
  40. Finlandia: 22
  41. UEA: 16
  42. Singapura: 16
  43. Slowakia: 12
  44. Islandia: 12
  45. Estonia: 10
  46. India: 9
  47. Panama: 8
  48. Republik Afrika Tengah: 8
  49. Arab Saudi: 7
  50. Republik Dominika: 7
  51. Kamerun: 7
  52. Libanon: 6
  53. Guatemala: 6
  54. Gibraltar: 6
  55. Thailand: 5
  56. Lithuania: 5
  57. Afrika Selatan: 4
  58. Filipina: 4
  59. Selandia Baru: 4
  60. Latvia: 4
  61. Jepang: 4
  62. Jamika: 4
  63. Siprus: 4
  64. Siprus: 4
  65. Bulgaria: 4
  66. Andora: 4
  67. Venezuela: 3
  68. Uruguay: 3
  69. Taiwan: 3
  70. Republik Kongo: 3
  71. Qatar: 3
  72. Monako: 3
  73. Honduras: 3
  74. Kosta Rika: 3
  75. Bosnia dan Herzegovina: 3
  76. Benin: 3
  77. Sudan: 2
  78. Montenegro: 2
  79. Moldova: 2
  80. Liberia: 2
  81. Greenland: 2
  82. Bahama: 2
  83. Turki: 1
  84. Korea Selatan: 1
  85. Rusia: 1
  86. Paraguay: 1
  87. Kaledonia Baru: 1
  88. Maroko: 1
  89. Martinik: 1
  90. Iran: 1
  91. Indonesia: 1
  92. Guyana: 1
  93. Guadeloupe: 1
  94. Curaco: 1
  95. Kuba: 1
  96. Bermuda: 1
  97. Barbados: 1
  98. Aruba: 1


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper