Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tengah melakukan pemeriksaan terhadap 4 kasus suspek baru monkeypox atau cacar monyet yang teridentifikasi di DKI Jakarta dan Makassar, Sulawesi Selatan.
"Masih ada 4 yang sedang menunggu hasil, 2 ada di Makassar dan 2 lainnya ada di DKI Jakarta," ucap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Jakarta, Rabu (24/6/2022).
Dengan demikian, hingga Kamis (25/8/2022), Kemenkes telah melaporkan sebanyak 26 kasus cacar monyet, yang meliputi 21 kasus discarded atau disisihkan, 1 kasus terkonfirmasi positif, serta 4 kasus suspek yang masih dalam tahap pemeriksaan.
Di sisi lain, Maxi menuturkan bahwa setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus cacar monyet sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin segera memberikan arahan kepada Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) untuk berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait penyediaan vaksin cacar monyet di Indonesia.
"Sesuai dengan anjuran WHO, hanya diberikan untuk yang berisiko tinggi dan berkontak erat dengan orang yang positif cacar monyet. Itu saja yang diprioritaskan jadi tidak semuanya," tutur Maxi
Seperti yang diketahui, Kemenkes pertama kali mengonfirmasi kasus positif cacar monyet pada Sabtu (20/8/2022). Adapun kasus pertama itu teridentifikasi pada pria berumur 27 tahun asal DKI Jakarta.
Baca Juga
Untuk saat ini, Maxi menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap pasien positif cacar monyet selama proses isolasi mandiri dijalan. Namun, dirinya memastikan kondisi pasien positif cacar monyet itu telah berangsur membaik dan tidak mengalami gejala yang berat.
“Sudah sembuh dan sudah membaik gejala monkeypoxnya. Belum kita ambil hasil [tes terbaru] tetapi dari sisi gejalanya sudah bagus,” terangnya.