Bisnis.com, JAKARTA -- Tersangka pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo, menjanjikan uang Rp500 juta kepada dua anak buahnya yakni Bripka RR dan Kuat Ma'ruf.
Rencananya Ricky dan Kuat baru akan mendapat imbalan tersebut akhir Agustus 2022 ini. Sementara itu Bharada E dijanjikan uang senilai Rp1 miliar ketika diminta menjadi eksekutor Bridadir J.
Uang itu adalah imbalan agar Bharada E tutup mulut atas peristiwa eksekusi terhadap Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 lalu.
"Iya, itu kan omongannya si Richard, di BAP juga ada itu (diiming-imingi uang). Bharada E Rp 1 miliar, totalnya Rp 2 miliar. Bharada E Rp 1 miliar, Ricky Rp 500 juta, Kuat Rp 500 juta," ujar bekas penasihat hukum Bharada E, Deolipa Yumara diberitakan, Minggu (14/8/2022).
Sekadar informasi, Bharada E, Bripka RR dan KW adalah tersangka dalam perkara pembunuhan Brigadir J. Bharada E berperan sebagai eksekutif. Sementara Bripka RR dan KW mengetahui proses eksekusi terhadap Brigadir J.
Adapun Ferdy Sambo adalah otak dibalik pembunuhan Brigadir J. Dia diduga nekat melakukan tindakan itu lantaran marah dan emosi dengan tindak tanduk anak buahnya tersebut.
Baca Juga
Tim ke Magelang
Sementara itu, penyidik Bareskrim Polri akan berangkat ke Magelang untuk menguak pemicu peristiwa pembunuhan Brigadir J oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Seperti diketahui, Ferdy Sambo mengaku kepada penyidik emosi sekaligus marah ketika mendapat laporan dari istrinya soal tindak tanduk Brigadir J selama berada di Magelang.
“Tim sedang ke Magelang untuk menelusuri kejadian di sana secara utuh kejadian bisa tergambar,” ujar Kabareskrim Polri Agus Andrianto dilansir dari Tempo, Senin (15/8/2022).
Penyidik, kata dia, akan mengumpulkan barang bukti yang dibutuhkan untuk dalam penyidikan kasus tersebut.
Sebagaimana diketahui, karena sebelum penembakan terjadi di tempat kejadian perkara (TKP) rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Duren Tiga Nomor 46, Jakarta Selatan, Jumat 8 Juli lalu, para tersangka, saksi dan juga korban baru pulang perjalanan dari Magelang.
“Rangkaian peristiwanya begitu kan enggak bisa kami hilangkan. Yang pasti apa yang terjadi ya Allah SWT, almarhum dan Ibu PC. Kalaupun Pak FS dan saksi-saksi lainnya seperti Kuat, Ricky, Susi dan Richard hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka,” kata Agus.