Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Salman Rushdie, Penulis Buku Ayat-ayat Setan yang Baru Ditikam

Simak profil Salman Rushdie. Penulis buku kontroversial Ayat-Ayat Setan (Satanic Verse) yang baru saja ditikam.
Salman Rushdie, penulis buku Ayat-Ayat Setan/BBC
Salman Rushdie, penulis buku Ayat-Ayat Setan/BBC

Bisnis.com, JAKARTA - Penulis novel Salman Rushie baru saja mengalami kecelakaan setelah ditikam berkali-kali di acara sastra di New York, Amerika Serikat.

Salman Rushdie merupakan salah satu penulis kontroversial. Salah satu karya yang membuat banyak orang mengagumi dan membenci dirinya secara bersamaan, yaitu Ayat-Ayat Setan atau Satanic Verse.

Lantas, siapa sebenarnya Salman Rushdie?

Dikutip dari Britannica pada Sabtu (13/8/2022), Salman Rushdie, lengkapnya Sir Ahmed Salman Rushdie, lahir 19 Juni 1947 di Mumbai, India. Dia merupakan penulis Inggris kelahiran India yang novel-novel alegorisnya meneliti masalah-masalah sejarah dan filosofis melalui karakter-karakter surealis, humor yang merenung, dan gaya prosa efusif dan melodramatis.

Perlakuannya terhadap subjek agama dan politik yang sensitif membuatnya menjadi sosok yang kontroversial dalam dunia sastra.

Rushdie merupakan putra seorang pengusaha Muslim yang makmur di India. Dia dididik di Rugby School dan University of Cambridge, di mana dia menerima gelar M.A. sejarah pada 1968. Sepanjang sebagian besar 1970-an dia bekerja di London sebagai penulis atau copywriter periklanan.

Novel pertamanya yang diterbitkan, Grimus, muncul pada 1975. Novel Rushdie berikutnya, Midnight's Children (1981), sebuah dongeng tentang India modern, menjadi sukses dan populer yang tak terduga yang membuatnya mendapatkan pengakuan internasional.
Novel Shame (1983), berdasarkan politik kontemporer di Pakistan, juga populer. Namun, novel keempat Rushdie yang berjudul Ayat-Ayat Setan atau The Satanic Verses, mendapat sambutan yang berbeda.

Beberapa petualangan dalam buku ini menggambarkan seorang tokoh yang dimodelkan pada Nabi Muhammad dan menggambarkan dirinya dan transkripsi Al-Qur'an dengan cara yang kontroversial sehingga menuai kritik dari para pemimpin komunitas Muslim di Inggris. Umat Islam mengecam novel itu sebagai bentuk dari penistaan agama.

Demonstrasi publik menentang buku tersebut menyebar ke Pakistan pada Januari 1989. Pada 14 Februari pemimpin spiritual revolusioner Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, secara terbuka mengutuk buku tersebut dan mengeluarkan fatwa (pendapat hukum) terhadap Rushdie. Khomeini bahkan berjanji akan memberi hadiah kepada siapa saja yang akan mengeksekusi Rushdie.

Gara-gara hal itu, Salman Rushdie bersembunyi di bawah perlindungan Scotland Yard. Walaupun terkadang muncul secara tak terduga, dan terkadang di negara lain, dia terpaksa membatasi pergerakannya.

Mengutip Aljazeera, Sabtu (13/8/2022), polisi setempat mengonfirmasi bahwa Rushdie ditikam setidaknya sekali di leher, dan setidaknya sekali di perut.

Polisi mengidentifikasi tersangka pada Jumat malam sebagai Hadi Matar, 24 tahun, dari Fairview, New Jersey.

“Rushdie diterbangkan ke trauma center lokal dan saat ini masih menjalani operasi," kata Mayor Polisi Negara Bagian New York Eugene Staniszewski kepada wartawan Jumat sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper