Bisnis.com, JAKARTA - James Marape kembali terpilih menjadi Perdana Menteri (PM) Papua Nugini setelah dilantik pada Selasa (9/8/2022).
Pada Pemilu 2019, Marape berhasil mengalahkan pendahulunya dan mantan pemimpin partai, Peter O'Neill. Dia pun diminta untuk membentuk pemerintahan oleh Gubernur Jenderal setelah partai Pangu Pati yang dipimpinnya meraih 36 kursi. Partainya kemudian mampu mencapai kesepakatan dengan mitra koalisi untuk membuat jumlah kursi lebih dari 80.
O'Neill yang berharap untuk merebut kembali posisi teratas, harus kecewa setelah hanya 14 anggota yang mendukung partai People's National Congress (PNC). Dia meninggalkan ruangan sebagai protes atas fakta bahwa parlemen telah duduk dan memutuskan seorang perdana menteri saat penghitungan masih berlangsung di beberapa kursi.
"Saya tidak memilih Marape hanya karena saya tidak dapat mendukung seorang pemimpin yang tidak dipilih dengan benar oleh rakyat di daerah pemilihan mereka," katanya.
Di sisi lain, Marape meyakinkan Papua Nugini bahwa partainya akan bekerja untuk seluruh rakyat Papua Nugini atau bukan untuk satu kelompok saja.
"Hari ini, saya ingin memberikan kenyamanan kepada setiap orang Papua Nugini di mana pun Anda berada. Seperti yang ditunjukkan dan tercermin di lantai parlemen, di mana 100 persen anggota muncul untuk memilih tidak hanya untuk saya, tetapi untuk mandat. Koalisi partai sudah diamankan karena kami pergi ke pemilihan sebagai mitra," ujarnya dikutip dari TheGuardian, Rabu (10/8/2022).
Baca Juga
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Marape sebagai PM Papua Nugini.
"Selamat James Marape atas terpilihnya kembali Anda sebagai Perdana Menteri Papua Nugini. Kemitraan Australia-PNG istimewa, kami adalah tetangga, teman, dan keluarga," ujarnya.
Albanese menegaskan bahwa Australia berkomitmen untuk bekerja dengan pemerintah Papua Nugini (PNG) dan akan terus memperdalam hubungan bilateral yang komprehensif dalam mengatasi tantangan regional yang ada.
