Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Anggaran Pemilu Macet dari Pemerintah, KPU Beberkan Dampaknya

KPU menyebut bahwa anggaran yang macet pada tahun 2022 akan berdampak pada kerja operasional para penyelenggaran pemilu.
Ketua KPU RI Hasyim Asyari, Kamis (20/6/2019)/JIBI/Bisnis-Hasyim Asyari
Ketua KPU RI Hasyim Asyari, Kamis (20/6/2019)/JIBI/Bisnis-Hasyim Asyari

Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut bahwa anggaran yang macet pada tahun 2022 akan berdampak pada kerja operasional para penyelenggaran pemilu.

Ketua KPU Hasyim Asy’ari mencontohkan, biaya operasional untuk kendaraan penyelenggara pemilu belum terpenuhi. Akibatnya, mobilitas petugas KPU di daerah menjadi terganggu.

“Kalau kira-kira perlu mobilitas, lalu anggarannya belum cair itu, jangankan jalan, mobilnya pun gak ada,” ujar Hasyim saat konferensi pers di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Hasyim juga meneybut, bahwa banyak kantor KPU di daerah yang perlu renovasi. Dia takut, mengingat kondisi iklim Indonesia yang tak menentu, banyak kantor KPU di daerah yang terkena dampak.

“Situasi seperti ini harus diantisipasi. Belum lagi karena situasi geografis kita, musim hujan, angin, beberapa tempat misalkan sering kebanjiran, kemudian runtuh, kalau kita tidak ada kesediaan dana untuk ini, terus kita mau menoleh ke mana,” ungkapnya.

Dia menambahkan, pada tahun 2022 KPU membutuhkan dana yang tak sedikit. Meski tahapan yang memerlukan dana besar berada di akhir, seperti pemungutan dan penghitungan suara, namun tahapannya sudah harus digarap pada tahun ini.

Selain itu, Hasyim mengaku semangat para penyelenggara pemilu akan berkurang karena anggaran yang tak optimal.

“Yang jelas akan berpengaruh terhadap semangat, terhadap dorongan orang untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggara pemilu,” ujarnya saat ditemui awak media seusai konferensi pers.

Untuk diketahui, KPU mengajukan kekurangan anggaran sebesar Rp5,6 triliun untuk tahun 2022. Jumlah tersebut sudah disetujui oleh Badan Anggaran DPR. Namun, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya menyetujui anggaran Rp1,24 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper