Bisnis.com, SOLO - Mendekati malam 1 Suro, kehadiran Kebo Bule milik Keraton Kasunanan Surakarta menjadi sorotan masyarakat.
Sayangnya baru-baru ini, Kebo Bule di Keraton Solo ini terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga menyebabkan kematian.
Antisipasi keadaan hewan kesayangan Keraton Solo ini, kirab malam 1 Suro pun akan dilakukan tanpa pawai Kebo Bule.
Keberadaan Kebo Bule yang ada di Solo ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Kerbau satu ini terbilang unik lantaran memiliki warna kulit yang khas, yakni putih kemerah-merahan sehingga leluhur menyebutnya sebagai kerbau bule.
Melansir artikel di Keraton.perpusnas.go.id, dalam buku Babad Solo karya RM Said, kerbau bule merupakan hewan kesayangan Paku Buwana II (PB II) semenjak istananya masih ada di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca Juga
Menurut leluhur, disebutkan kerbau bule ini merupakan hadiah dari Kiai Hasan Beshari Tegalsari di Ponorogo yang diberikan kepada PB II.
Hal ini dimaksudkan agar kerbau bule bisa digunakan sebagai pengawal dari sebuah pusaka keraton yang bernama Kyai Slamet.
Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat justru memanggil Kebo Bule itu dengan nama Kyai Slamet.
“Karena bertugas menjaga dan mengawal pusaka Kyai Slamet, maka masyarakat menjadi salah kaprah menyebut kerbau bule ini sebagai Kerbau Kyai Slamet,” kata Wakil Pangageng Sasono Wilopo Keraton Solo, KRA Winarno Kusumo, dikutip dari Solopos.
Sementara itu, saat pemindahan keraton dari Kartasura ke Desa Sala. Kerbau-kerbau tersebut dilepas dan jalan sendiri.
Ternyata kerbau bule tersebut berhenti di tempat yang kini menjadi lokasi Keraton Solo, sekitar 500 meter selatan Balai Kota Solo.
Kirab malam 1 Suro
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat rutin menggelar Kirab Malam 1 Suro menyambut pergantian tahun Islam.
Namun penentuan tradisi Kirab 1 Sura didasarkan pada perhitungan kalender Jawa yang menggabungkan kelender Hijriah dan Tahun Saka.
Penentuan malam 1 Sura oleh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berbeda karena menggunakan penghitungan kalender Jawa.
Sebab itu, kirab kerbau bule dilakukan mundur satu malam dibandingkan penanggalan 1 Sura yang ditetapkan pemerintah dalam kalender nasional.
Kirab yang identik dengan salah satu pusaka keraton, yakni Kebo Bule, ini dimulai pukul 00.00 WIB sampai selesai.
Biasanya, rute kirab dimulai dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Supit Urang kemudian ke Gladak, Jl Mayor Kusmanto, Jl Kapten Mulyadi, Jl Veteran, Jl Yos Sudarso, dan Jl Slamet Riyadi, kemudian kembali ke Keraton.