Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko turut angkat bicara mengenai penurunan tingkat kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Dia mengatakan, hal tersebut wajar disebabkan kondisi perekonomian di tingkat globa sedang dalam keadaan tidak baik.
"Kami mesti sampaikan juga kepada masyarakat bahwa kondisi perekonomian global saat ini juga tidak baik-baik saja," katanya lewat rilisnya, Senin (25/7/2022).
Kendati demikian, Moeldoko menilai meskipun kondisi perekonomian global sedang tidak baik, tetapi terkait rangking negara yang menuju risiko ekonomi paling buruk justru Indonesia masih dalam posisi aman.
"Kita [Indonesia] masih alhamdulillah pada rangking yang ke-14 dari 15 itu. Kita pada risiko 3 persen. Dimulai dari Sri Lanka dan seterusnya," ujarnya.
Oleh sebab itu, Moeldoko mengatakan kondisi ekonomi Indonesia masih relatif lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Bahkan, disebutnya inflasi juga relatif terkendali.
Baca Juga
"Jadi saya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kondisi lingkungan global memang tidak sedang baik kondisinya. Dan kondisi ekonomi nasional kita relatif cukup baik karena pertumbuhan kita cukup tinggi dibandingkan negara-negara yang lain. Berikutnya inflasi kita juga relatif masih sangat baik dibandingkan dengan negara yang lain," katanya.
LSI merilis hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi. Hasilnya, sebanyak 64 persen responden merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Namun, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan apabila dibandingkan survei LSI pada Mei 2022, survei LSI terhadap tingkat kepuasan kinerja Jokowi sedikit menurun dari 67 persen ke 64 persen.
"Kinerja presiden menurut publik pada awal Juli 2022 ini di kisaran 64 persen. Mayoritas menyatakan puas atau sangat puas dengan kinerja presiden di angka 64 persen," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual di YouTube LSI, Minggu (24/7/2022).