Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan lonjakan kasus cacar monyet atau monkeypox sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC) pada Sabtu (23/7/2022) waktu setempat, setelah para ahli meninjau situasi pada pertemuan komite darurat dua hari sebelumnya.
PHIEC adalah peringatan teratas yang jarang digunakan WHO untuk mengatasi wabah penyakit global. Terakhir kali WHO membuat deklarasi serupa adalah ketika tahap awal wabah Covid-19 pada Januari 2020.
Melansir CNA, Minggu (24/7/2022), berikut penjelasan bagaimana peringatan PHIEC dibuat WHO berdasarkan deklarasi sebelumnya :
Apa itu PHEIC?
Kondisi PHEIC yang harus dipenuhi diatur dalam Peraturan Kesehatan Internasional (International Health Regulations/IHR) 2005, yakni kerangka hukum yang mendefinisikan hak dan kewajiban negara dalam menangani peristiwa kesehatan masyarakat yang dapat melintasi batas.
PHEIC didefinisikan dalam peraturan sebagai peristiwa luar biasa yang ditentukan untuk menimbulkan risiko kesehatan masyarakat bagi negara lain melalui penyebaran penyakit internasional dan berpotensi memerlukan respons internasional yang terkoordinasi.
Baca Juga
Definisi tersebut menyiratkan bahwa situasinya serius, tiba-tiba, tidak biasa atau tidak terduga, membawa implikasi bagi kesehatan masyarakat di luar perbatasan negara yang terkena dampak, dan mungkin memerlukan tindakan internasional segera.
Komite Darurat
Komite darurat WHO yang beranggotakan 16 orang untuk wabah cacar monyet diketuai oleh Jean-Marie Okwo-Bele dari Republik Demokratik Kongo, yang merupakan mantan direktur Departemen Vaksin dan Imunisasi WHO.
Komite tersebut menyatukan ahli virologi, ahli vaksin, ahli epidemiologi, dan ahli dalam memerangi penyakit utama.
Komite ini juga diketuai bersama oleh Nicola Low, seorang profesor epidemiologi dan kedokteran kesehatan masyarakat dari Universitas Bern.
Adapun 14 anggota lainnya berasal dari institusi di Brasil, Inggris, Jepang, Maroko, Nigeria, Rusia, Senegal, Swiss, Thailand, dan Amerika Serikat.
Delapan penasihat dari Kanada, Democratic Republic of Congo (DRC), Afrika Selatan, Swedia, Swiss, dan Amerika Serikat juga ambil bagian dalam pertemuan tersebut.
Keputusan
Komite darurat memberi Chief WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus penilaian risiko terhadap kesehatan manusia, risiko penyebaran internasional, dan risiko gangguan lalu lintas internasional.
Pada wabah cacar monyet, penilaian komite terbagi dua dan tidak dapat mencapai konsensus tentang apakah wabah cacar monyet akan memicu peringatan tertinggi atau tidak. Alhasil Chief WHO kemudian harus memutuskan sendiri.