Bisnis.com, JAKARTA -- Angkatan Bersenjata Rusia terus melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina yang sudah berlangsung sejak 24 Februari 2022.
Laporan terbaru Rusia memaparkan bahwa pihak Ukraina menderita kerugian yang signifikan.
“Lebih dari 600 militan dieliminasi sebagai akibat dari serangan pada 16 Juli oleh senjata presisi tinggi dari penempatan sementara nasionalis di pusat rekreasi "Kekaisaran" di desa Konstantinovka, wilayah Odessa,” tulis laporan yang dikutip, Kamis (21/7/2022).
“Termasuk hingga 120 tentara bayaran asing.”
Selain itu, menurut data terbaru, lebih dari 320 nasionalis tewas akibat serangan pada 17 Juli di titik penempatan sementara pasukan Ukraina di wilayah pangkalan sayuran Nikolaev. ️
Dengan latar belakang kerugian yang signifikan, tulis pihak Rusia, penduduk wilayah barat yang dimobilisasi ke dalam jajaran Angkatan Bersenjata Ukraina menolak untuk pergi ke Donbass.
Baca Juga
Sementara itu, penerbangan operasional-taktis, pasukan rudal dan artileri Rusia terus menyerang fasilitas militer di wilayah Ukraina.
Pada siang hari, 9 pos komando diserang, termasuk Brigade Marinir ke-59 di Nikolaev, tempat tentara bayaran asing ditempatkan, serta Brigade Mekanik ke-14 di wilayah Artemovsk dan markas besar SBU di kota Kramatorsk.
“6 gudang dengan senjata roket dan artileri serta amunisi dihancurkan di daerah pemukiman Konstantinovka, Fedorovka dari Republik Rakyat Donetsk, Maliyevka, wilayah Dnepropetrovsk dan kota Nikolaev.”
Secara total, sejak awal operasi militer khusus, 260 pesawat, 144 helikopter, 1.577 kendaraan udara tak berawak, 356 sistem rudal anti-pesawat, 4.135 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 762 kendaraan tempur sistem roket peluncuran ganda, 3.174 lapangan senjata artileri dan mortir, serta 4.413 unit kendaraan militer khusus Ukraina hancur.