Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan menteri keuangan Inggris Rishi Sunak kembali menduduki puncak pemungutan suara oleh anggota parlemen Partai Konservatif untuk memilih perdana menteri baru.
Sunak mengumpulkan 118 suara, diikuti oleh mantan menteri pertahanan Penny Mordaunt dengan 92 suara dan Menteri Luar Negeri Liz Truss dengan 86 suara. Sedangkan kandidat Kemi Badenoch tertinggal dengan 59 suara sehingga tersingkir dari kontestasi.
Pemungutan suara itu membuka peluang bagi Sunak, keturunan Asia pertama untuk memimpin Inggris, atau Truss sebagai pemimpin wanita ketiga dalam sejarah negara itu.
Sunak, yang pengunduran dirinya membantu menggulingkan PM Boris Johnson, dijamin akan lolos masuk putaran terakhir pemungutan suara pada Rabu (20 Juli) oleh anggota parlemen.
Tetapi persaiangan akan ketat karena Truss akan memperoleh limpahan suara dari kandidat lain.
Truss sekarang hanya tertinggal enam suara dan berharap kelompok sayap kanan partai berada di belakangnya setelah kepergian Badenoch, favorit anggota kalangan akar rumput.
Baca Juga
Jajak pendapat YouGov yang diterbitkan sebelum pemungutan suara menunjukkan bahwa Badenoch akan mengalahkan kandidat yang tersisa dan bahwa Sunak akan kalah dari mereka dengan selisih yang lebar. Mordaunt memimpin jajak pendapat yang sama sebelumnya.
Dia sekarang membuntuti Truss setelah beberapa hari mendapat kecaman dari mantan tokoh Brexit Inggris, David Frost.
Sunak, Truss dan Mordaunt menawarkan kebijakan pemotongan pajak pada saat ekonomi Inggris lesu dan membuat orang-orang mengalami tekanan paling ketat pada keuangan mereka selama beberapa dekade.
Sunak mengatakan akan menerapkan hukuman yang lebih keras bagi penjahat yang gagal menghadiri pengadilan. Dia juga akan menindak keras geng penjahat jika dia menjadi perdana menteri.