Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Italia Mario Draghi Mengundurkan Diri, Begini Respons Presiden Mattarella

Presiden Italia Sergio Mattarella menyikapi pengunduran diri Perdana Menteri Mario Draghi pada Kamis (14/7/2022).
Presiden Italia Sergio Mattarella menyikapi pengunduran diri Perdana Menteri Mario Draghi pada Kamis (14/7/2022) / istimewa
Presiden Italia Sergio Mattarella menyikapi pengunduran diri Perdana Menteri Mario Draghi pada Kamis (14/7/2022) / istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Italia Sergio Mattarella menyikapi pengunduran diri Perdana Menteri Mario Draghi pada Kamis (14/7/2022), setelah drama politik berlangsung seharian.

Mattarella mendesak Draghi agar mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.

Dia memintanya untuk berbicara dengan parlemen guna mendapat gambaran yang lebih jelas soal situasi politik.

Atas permintaan tersebut, Draghi diperkirakan akan muncul di parlemen pada pekan depan, Rabu (20/7/2022).

Sebelum itu, dia kemungkinan akan melanjutkan rencana untuk mengunjungi Aljazair, negara penting pemasok gas, pada Senin dan Selasa (18-19 Juli 2022), kata beberapa sumber di kalangan politik.

Ada beberapa pilihan yang bisa diambil Presiden Mattarella dalam menyikapi pengunduran diri Draghi.

Dia bisa berupaya membujuk Draghi untuk membentuk pemerintahan baru, mencari pemimpin sementara yang akan membawa Italia menuju pemilihan tahun depan, atau menyelenggarakan pemilihan lebih dini.

Kekisruhan politik yang saat ini terjadi bisa membuat pemerintahan persatuan nasional jatuh setelah mereka berkuasa kurang dari 18 bulan.

Draghi pada Kamis mengumumkan akan mundur setelah partai koalisi Gerakan Bintang 5 tidak berhasil menopang dia dalam pemungutan suara soal kepercayaan terhadap rencananya menangani lonjakan harga berbagai kebutuhan.

"Koalisi persatuan nasional pendukung pemerintahan ini sudah tak ada lagi," katanya.

Draghi, yang adalah mantan kepala Bank Sentral Eropa (ECB), menjabat perdana menteri sejak Februari 2021.

Dia sudah mendatangi Istana Quirinale di Roma untuk bertemu dengan Mattarella yang merupakan penengah utama dalam politik Italia, dan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada sang presiden.

Partai-partai politik Italia mengalami perpecahan menyangkut berbagai masalah, seperti lonjakan biaya hidup serta langkah untuk menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.

Perpecahan itu memburuk terkait pendekatan menjelang pemilihan umum, yang dijadwalkan berlangsung pada semester pertama 2023.

Draghi, yang adalah perdana menteri keenam Italia dalam satu dasawarsa terakhir ini, dipuji atas langkah-langkahnya membantu mengarahkan Italia dalam menangani krisis akibat virus corona.

Sosoknya juga telah membantu Italia memiliki lebih banyak pengaruh di panggung internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper