Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Sebut Iran Kirimkan Ratusan Drone Bersenjata ke Rusia

Iran dikabarkan akan memberikan Rusia ratusan pesawat tak berawak (drone), termasuk yang berkemampuan senjata untuk digunakan dalam invasi ke Ukraina.
Iran dikabarkan akan memberikan Rusia ratusan pesawat nirawak (drone), termasuk yang berkemampuan senjata untuk digunakan dalam invasi ke Ukraina./ ilustrasi drone - Global Times
Iran dikabarkan akan memberikan Rusia ratusan pesawat nirawak (drone), termasuk yang berkemampuan senjata untuk digunakan dalam invasi ke Ukraina./ ilustrasi drone - Global Times

Bisnis.com, JAKARTA - Iran dikabarkan akan memberikan Rusia ratusan pesawat nirawak (drone), termasuk yang berkemampuan senjata untuk digunakan dalam invasi ke Ukraina. 

Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan bahwa belum diketahui pasti apakah Iran telah melakukan hal tersebut, tetapi pihaknya memiliki informasi yang menunjukkan bahwa Iran sedang bersiap untuk melatih pasukan Rusia untuk menggunakan drone tersebut dalam waktu dekat.

Dikutip dari TheGuardian.com, Selasa (12/7/2022), Sullivan juga menyampaikan bahwa informasi itu menjadi bukti bahwa pemboman besar-besaran di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, dilakukan dengan mempertaruhkan persediaan senjata Rusia sendiri.

Pernyataan Sullivan disampaikan sehari sebelum perjalanan Presiden AS Joe Biden ke Israel dan Arab Saudi. Program nuklir dan kegiatan Iran yang dianggap merugikan di kawasan itu akan menjadi topik utama yang dibahas dalam pertemuan.

Sullivan mencatat bahwa Iran menyediakan kendaraan udara tak berawak serupa kepada pemberontak Houthi di Yaman untuk menyerang Arab Saudi sebelum gencatan senjata dicapai pada awal tahun ini. Sementara itu, Gubernur wilayah Donetsk Ukraina timur, Pavlo Kyrylenko mengatakan sekitar 80 persen dari populasi sebelum perang sekarang telah dievakuasi.

Kyrylenko mengatakan bahwa sekitar 340.000 orang tetap bertahan, atau 20 persen dari populasi lokal sebelum invasi skala penuh Rusia dimulai pada 24 Februari 2022. Dia mendesak penduduk yang tersisa di kawasan itu untuk melarikan diri pada minggu lalu setelah Rusia meningkatkan serangannya.

Serangan rudal baru-baru ini di Donetsk telah mengakibatkan banyak kematian warga sipil dan Ukraina menuduh Moskow sengaja menargetkan daerah permukiman. Donetsk adalah provinsi timur terakhir Ukraina yang tersisa sebagian di bawah kendali Kyiv.

"Nasib seluruh negara akan ditentukan oleh wilayah Donetsk," kata Kyrylenko pada pekan lalu.

Menurutnya, begitu warga sipil berkurang maka pihaknya akan dapat lebih berkonsentrasi pada musuh dan melakukan tugas utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper