Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengungkapkan riset terbaru di kalangan tenaga kesehatan terkait vaksin universal yang mencakup vaksin Covid-19 dan influenza.
"Sebulan ini ada diskusi terkait riset yang mau membuat universal vaccine, supaya vaksin antara covid-19 dan flu dibuat menjadi satu, vaksin yang bisa untuk keduanya," katanya dalam webinar bertajuk 'Manfaat Vaksinasi Flu untuk Menjaga Produktivitas Perusahaan', Selasa (12/7/2022).
Namun, Pandu menilai riset tersebut masih butuh 2-3 tahun untuk memperoleh hasil yang efektif dan bisa dijangkau berbagai kalangan.
"Mungkin itu masih butuh 2-3 tahun lagi, atau kalau kita beruntung dalam waktu setahun bisa ada universal vaccine ini yang dapat menghadapi berbagai varian covid-19," ungkapnya.
Adapun penyatuan vaksin tersebut ia dukung lantaran kedua virus influenza maupun Covid-19 memiliki gejala yang serupa dan influenza berpotensi memperparah infeksi pada pasien positif Covid-19.
"Omicron itu gejalanya hampir sama dengan flu, maka salah satu cara membedakanya adalah dengan memeriksa apakah itu covid atau influenza," paparnya.
Pandu juga mengatakan, untuk menjaga kekebalan tubuh, vaksinasi tak hanya dapat dilakukan sekali untuk seumur hidup, sebab virus akan terus bermutasi dari waktu ke waktu.
Lebih lanjut, ia mendorong vaksinasi flu dan Covid-19 untuk digencarkan untuk seluruh lapisan masyarakat, baik itu bagi kelas pekerja hingga komunitas kecil khususnya keluarga.
Hal ini karena klaster keluarga lebih berpotensi menularkan virus terhadap seseorang. Sehingga vaksinasi merupakan solusi tepat untuk membangun benteng imunitas.