Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur NTB Zulkieflimansyah: Daerah Rugi jika Tidak Punya Brida

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menegaskan daerah rugi jika tidak merespons BRIN dengan membentuk Badan Riset Inovasi Daerah (Brida).
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menyampaikan pidato   saat membuka Pekan Pemuda Riset dan Inovasi Nasional (PIRN) XX Tahun 2022 di Mataram, Senin (11/7/2022)./Dok. BRIN
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menyampaikan pidato saat membuka Pekan Pemuda Riset dan Inovasi Nasional (PIRN) XX Tahun 2022 di Mataram, Senin (11/7/2022)./Dok. BRIN

Bisnis.com, MATARAM – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menegaskan daerah rugi jika tidak merespons Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dengan membentuk Badan Riset Inovasi Daerah (Brida).

Menurut dia, inovasi iptek adalah elemen penting dalam pembangunan bangsa.  Oleh karena itu, kepala daerah semestinya menyambut BRIN dengan gegap gempita.

Di sisi lain, BRIN harus bekerja keras untuk sosialiasi ke kepada kepala daerah di Indonesia agar lebih mengenal dan memahami iptek, serta manfaatnya untuk masyarakat lokal. Pasalnya, belum seluruh daerah di Indonesia mempunyai Brida.

Zulkieflimansyah pun mengingatkan agar BRIN tidak elitis. Di NTB, ujarnya, Brida tidak hanya berfungsi untuk pendidikan, bisnis, tetapi sebagai pusat kreasi masyarakat.

Dengan demikian, masyarakat sejak dini mengenal riset dan inovasi dalam kehidupan sehari-hari.

“Indonesia terlalu lama bicara korupsi, padahal elemen penting dalam pembangunan itu adalah inovasi iptek, Daerah rugi jika tidak ‘menangkap’ BRIN,” tegasnya.

Zulkieflimansyah menjelaskan, bahwa teknologi tidak bersifat tunggal, tapi jamak. Teknologi tidak hanya sebatas penemuan, dan kebutuhan teknologi dari setiap daerah berbeda-beda.

Penelitian pun tidak sebatas riset dan pengembangan, namun termasuk modifikasi. Para pakar bisa terjun ke daerah-daerah untuk transfer ilmu teknologi kepada warga lokal.

Dia mencontohkan, NTB membutuhkan inovasi iptek untuk industri. Misalnya produsen hand sanitizer, masker, perawatan kulit, hingga produsen tes swab antigen.

“Brida bisa jadi pintu masuk untuk banyak kalangan, tempat yang sangat luas. Inovasi bisa dimaknai di mana saja. Jadi, Brida tidak hanya diukur dari dana APBD yang dialokasikan,” tegas kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

“Brida organisasi penting karena lintas bidang dan harus membumi. Penting untuk kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Adapun, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyebut, bahwa sejauh ini baru ada 3 daerah yang memiliki Brida, yakni Provinsi NTB, Provinsi Bali, dan Jawa Tengah.

Brida di NTB fokus pada industri menengah, Jawa Tengah fokus pada industri besar dan Provinsi Bali fokus pada pengembangan obat herbal.

Brida merupakan organisasi pemerintah daerah yang berfungsi sebagai agen untuk mencari solusi permasalahan di daerah ke pusat (BRIN), dan membawa solusi dari pusat atau daerah lain ke daerah setempat.

Tahun ini, BRIN menargetkan 50 daerah memiliki Brida, dan sejauh ini ada 72 kabuptan/kota yang dalam proses pembentukan Brida.

Untuk membentuk Brida, harus ada rekomendasi dari BRIN dan disetujui Kemendagri, serta DPRD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper