Bisnis.com, JAKARTA - Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat (AS) mengkritisi larangan keikutsertaan atlet Rusia pada turnamen olahraga dunia. Larangan tersebut dinilai memiliki motif politik dan merupakan contoh persaingan yang tidak sehat.
"Kami telah mencatat serangan Russophobic lain dari Amerika Serikat dan mitranya, yang membatasi partisipasi Rusia dalam acara olahraga," tulis Kedubes dalam pernyataannya, dikutip dari TASS Kamis (7/7/2022).
Sebelumnya, AS dan sejumlah negara mitranya mendesak untuk menangguhkan keanggotaan federasi olahrga nasional Rusia dan Belarus di seluruh federasi internasional.
Tak hanya itu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengeluarkan rekomendasi kepada federasi olahraga internasional untuk melarang para atlet di dua negara tersebut mengambil bagian dalam turnamen internasional, mengacu pada operasi militer khusus di Ukraina.
Mengikuti rekomendasi IOC, mayoritas federasi olahraga global memutuskan untuk melarang atlet dari Rusia dan Belarusia dari semua turnamen olahraga internasional.
Menurut pihak Rusia, tindakan tersebut dilakukan dengan alasan yang dibuat-buat. Rusia disebut diduga melanggar kewajiban internasional dan melanggar hak asasi manusia dalam konteks operasi militer khusus di Ukraina.
Baca Juga
Pada akhir Mei, Presiden IOC Thomas Bach menyatakan bahwa situasi dunia saat ini menentang kembalinya atlet Rusia ke kompetisi olahraga tingkat internasional.
"Kami menganggap langkah ini dipolitisasi dan bertujuan. Pada saat yang sama, jelas bahwa Ukraina hanyalah sebuah alasan. Penganiayaan terhadap atlet Rusia dimulai jauh sebelum peristiwa saat ini. Ini adalah bagian dari kampanye konyol untuk 'membatalkan' Rusia," lanjut Kedubes Rusia di AS.
Tindakan negara Barat secara kolektif dan tak berlandaskan itu disebut sebagai contoh dari persaingan yang tidak sehat untuk menghilangkan kesempatan atlet Rusia bersaing secara setara dengan negara lain.
“Kami menekankan bahwa olahraga harus tetap berada di luar politik. Menggunakannya sebagai instrumen untuk memberikan tekanan dan menyelesaikan skor secara langsung melanggar prinsip dasar gerakan Olimpiade dan bertentangan dengan semangat daya saing serta persaingan yang sehat,” tambahnya.
Menurutnya, setiap individu dari Rusia maupun Belarus tidak seharusnya disingkirkan dari posisi seharusnya, terutama dalam federasi internasional.