Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengenal Ibadah Kurban dan Sejarah Iduladha Bagi Umat Islam

Iduladha berasal dari dua kata, yakni Id yang diartikan sebagai 'berhari raya' sementara kata Adha memiliki makna 'kurban'.
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memeriksa kesehatan sapi di salah satu lokasi peternakan di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Fauzan
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memeriksa kesehatan sapi di salah satu lokasi peternakan di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA – Hari Raya Iduladha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Saat Iduladha tiba, seluruh umat muslim di berbagai belahan dunia akan melakukan ibadah penyembelihan hewan kurban seperti kambing, sapi, domba hingga unta.

Iduladha berasal dari dua kata, yakni Id yang diartikan sebagai ”berhari raya” sementara kata Adha memiliki makna ”kurban”. Karenannya tak heran, Iduladha juga kerap dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban.

Hari Raya Kurban diperintahkan dilakukan selama 4 hari terhitung sejak tanggal 9 sampai 10 Dzulhijjah lalu disambung pada 3 hari tasyrik setelahnya.

Pada tahun ini, Iduladha diperkirakan akan jatuh pada 9 Juli sesaat setelah matahari terbenam dan akan berakhir pada 10 Juli. Seperti yang diketahui, pergantian hari dalam bulan Hijriah dihitung oleh terbitnya sang rembulan.

Penyembelihan hewan kurban pada hakikatnya ditujukan untuk membuktikan pengabdian, rasa cinta dan syukur orang-orang saleh kepada sang maha pencipta. Daging hewan kurban kemudian akan sepertiganya menjadi hak sang pengurban, lalu sebagian akan dibagikan dan menjadi hak kerabat, tetangga, terutama kepada para fakir miskin.

Sejarah Iduladha

Tak hanya sebagai bentuk pengabdian seorang hamba kepada sang pencipta, ibadah kurban juga merupakan sebuah refleksi mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putranya Ismail.

Kisah pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim itu disebutkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 99 hingga 111. Dalam ayat tersebut, dikisahkan Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah Aza Wa Jalla untuk menyembelih putranya yakni Ismail.

Nabi Ismail yang merupakan orang saleh dan sabar lantas mendorong sang ayah untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Sang Pencipta.

Atas ketabahan dan kesabaran keduanya, saat Nabi Ismail telah siap untuk dikorbankan, Allah S.W.T kemudian mengganti jasad Ismail dengan seekor domba jantan.

Kisah ini juga erat kaitannya dengan ritual lempar jumrah yang dilakukan oleh para jemaah haji. Dalam rangkaian ibadahnya, para jemaah haji akan melemparkan 7 buah batu ke sebuah tembok simbol Setan yang tak henti-hentinya menggoda manusia untuk melanggar perintah-Nya.

Tak pandang bulu, bahkan setan juga sempat membisikkan hal serupa ke Nabi Ibrahim untuk lalai atas perintah Nya. Namun, ketakwaan antara keduanya tidaklah padam, Ibrahim dan Ismail berhasil membentengi diri dan menjaga ketakwaanya dari godaan setan.

Hukum melaksanakan kurban adalah wajib bagi orang-orang yang mampu. Hal tersebut sebagaimana termaktub dalam surah Al-Kautsar ayat 1-2 yang berbunyi “Sesungguhnya kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirianlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alifian Asmaaysi
Sumber : Economic Times
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper