Bisnis.com, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi International Code of Medical Ethics (ICoME) 2022 Asosiasi Dokter Medis Sedunia atau World Medical Association (WMA) sepanjang awal pekan ini.
Konferensi yang diselenggarakan secara hibrid dan dihadiri perwakilan kurang lebih 100 negara anggota WMA ini membahas mengenai standarisasi etik kedokteran dan profesionalisme.
Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi mengatakan kepercayaan WMA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan konferensi ini merupakan salah satu bukti penguatan sinergi dan pengakuan IDI di kalangan kedokteran medis internasional.
“IDI juga terus berusaha memperbaiki diri seraya menjadi mitra sinergis bagi pemerintah dan berbagai pihak untuk mewujudkan transformasi sistem Kesehatan nasional demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat,” ujar Adib, Rabu (6/7/2022).
Terkait dualisme organisasi dokter di Indonesia, Sekjen WMA, Otman Kloiber mengatakan organisasi medis terutama dokter punya tanggung jawab besar karena menyangkut kesehatan raga dan keselamatan nyawa manusia. Oleh karena itu, bagi WMA keberadaan organisasi profesi haruslah tunggal karena terkait standarisasi etik kedokteran demi keselamatan pasien, masyarakat dan dokter.
“IDI merupakan anggota WMA yang memiliki sejarah panjang selama 70 tahun. IDI merupakan salah satu anggota yang penting bagi kami dan kami di WMA hanya mengakui IDI sebagai organisasi profesi medis sebagai perwakilan dari Indonesia,” ujar Otman.
Baca Juga
Seperti diketahui sebelumnya, setelah konflik berkepanjangan antara PB IDI dengan mantan Menkes Terawan Agus Putranto yang berujung pada pemecatan, muncul Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) yang resmi dideklarasikan pada Rabu (27/4/2022).
Deklarasi sekaligus kongres nasional pertama PDSI yang dilakukan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat itu menjadikan ada dua organisasi profesi medis dokter di Indonesia, selain Ikatan dokter Indonesia (IDI).
Saat itu, Ketua Umum PDSI,Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyanto menyebut tujuan berdirinya PDSI adalah untuk memenuhi hak WNI dalam berserikat dan berkumpul, serta mengeluarkan pendapat yang dijamin oleh Pasal 28 UUD 1945 selaku konstitusi tertinggi di NKRI.
Jajang menyebut visi PDSI adalah menjadi pelopor reformasi kedokteran Indonesia yang menjunjung tinggi kesejawatan, serta berwawasan Indonesia untuk dunia demi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.