Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Rusia mendeklarasikan bahwa pasukan dan sekutunya telah mengambil alih kendali di wilayah Luhansk, Ukraina Timur.
Deklarasi pengambilalihan kendali kawasan itu muncul setelah pasukan Rusia berhasil merebut benteng pertahanan terakhir Ukraina, Lysychansk.
Seperti dikutip dari Antara, Minggu (3/7/2022), pernyataan penguasaan wilayah Ukraina Timur tersebut baru muncul dari pihak Rusia. Sementara itu, Pemerintah Ukraina belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait perebutan wilayah tersebut.
Departemen Pertahanan Rusia dalam laporannya menyebutkan bahwa Menteri Pertahanan Rusia telah menyampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, bahwa Luhansk sudah ‘dibebaskan dari Ukraina’.
Pernyataan itu muncul setelah Moskow mengatakan pasukannya sudah menguasai desa-desa di sekitar Lysychansk dan mengepung kota tersebut.
“Kami telah memegang kendali penuh kota Lysyschansk,” ujar Menteri Pertahanan Rusia Shoigu.
Baca Juga
Sementara itu sebelum Rusia mengumumkan pencapaian terbarunya, Gubernur Luhansk Serhiy Gaida menulis di aplikasi Telegram bahwa pasukan Rusia sedang memperkuat posisi di kawasan Lysychansk.
"Kota itu terbakar. Mereka menyerang kota itu dengan menggunakan taktik brutal," kata Gaida.
Setelah Ukraina berjuang habis-habisan untuk menghadang Rusia merebut Ibu Kota Kyiv pascapeluncuran invasi pada 24 Februari, Moskow mengalihkan perhatiannya untuk mengendalikan secara penuh provinsi Luhansk serta Donetsk di Donbas, Ukraina Timur.
Kalangan separatis dukungan Moskow bertempur di kawasan itu sejak Rusia pertama kali menyerang Ukraina pada 2014. Sudah ribuan warga sipil tewas dan bangunan di kota-kota rata dengan tanah sejak Rusia mulai menyerbu pada 24 Februari.