Bisnis.com, JAKARTA - Seiring merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Tanah Air, sejumlah pihak lain di luar petugas kesehatan dan peternak turut membantu menangani pencegahan di lapangan. Adapun pihak lain tersebut seperti masyarakat dan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Agar tepat sasaran, petugas lapangan juga perlu mengetahui prosedur penanganan yang benar. Kementerian Pertanian menyebutkan terdapat sejumlah prosedur yang perlu diikuti. Pertama, petugas perlu melewati biosecurity spraying.
Kedua, mengganti pakaian dengan alat lengkap seperti seragam, sepatu bot, dan masker. Ketiga, petugas tidak boleh mengunjungi peternakan lain minimal 1x24 jam. Keempat, mencelupkan kaki dan mencuci tangan di tempat disinfektan yang tersedia.
Untuk memahami prosedurnya, petugas lapangan perlu memahami beragam jenis penularan kontak tidak langsung. PMK dapat tertular secara tidak langsung dari udara, kendaraan, peralatan, kendang, sisa makanan atau sampah yang terkontaminasi.
Namun, hal yang terpenting, PMK secara tidak langsung dapat tertular dari manusia melalui sepatu, permukaan kulit, tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi.
Adapun cara untuk menghentikan produksi virus ada dua. Pertama, disposal dengan memusnahkan seluruh barang yang terkontaminasi. Dekontaminasi berupa membersihkan semua alat, kendaraan, kandang, dan bahan lainnya dengan disinfektan, detergen, atau lampu ultra violet.