Bisnis.com, JAKARTA - Rusia tidak dapat menjamin bahwa mantan prajurit Amerika Serikat (AS) yang ditangkap di Ukraina lolos dari hukuman mati.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan hal itu dalam wawancara dengan televisi NBC dikutip dari TASS, Kamis (23/6/2022),
"Saya tidak bisa menjamin apa-apa. Itu tergantung pada penyelidikan," katanya ketika ditanya apakah dia bisa menjamin bahwa tawanan perang AS tidak akan menghadapi nasib yang sama seperti warga Inggris Aiden Aslin dan Shaun Pinner dan warga negara Maroko Brahim Saadoun yang sebelumnya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Republik Rakyat Donetsk.
The Daily Telegraph pekan lalu melaporkan bahwa dua mantan tentara AS Alexander Drueke dan Andy Huynh ditangkap di dekat Kharkov.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada 16 Juni bahwa pihaknya siap untuk berkomunikasi dengan Rusia perihal warga negara AS yang mengambil bagian dalam perang Rusia vs Ukraina.
Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus sebagai tanggapan atas permintaan bantuan dari kepala republik Donbass.
Baca Juga
Negara-negara Barat membalas keputusan Rusia dengan memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap negara itu dan meningkatkan pengiriman senjata ke Kiev.