Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Global Kian Buruk, Jokowi Minta Jajarannya Selalu Peka dan Waspada

Jokowi kembali mengingatkan jajarannya untuk peka dan waspada terhadap kondisi global yang memburuk, salah satunya dengan memprioritaskan belanja produk dalam negeri.
Jokowi kembali mengingatkan jajarannya untuk peka dan waspada terhadap kondisi global yang memburuk, salah satunya dengan memprioritaskan belanja produk dalam negeri / ANTARA FOTO - Akbar Nugroho Gumay
Jokowi kembali mengingatkan jajarannya untuk peka dan waspada terhadap kondisi global yang memburuk, salah satunya dengan memprioritaskan belanja produk dalam negeri / ANTARA FOTO - Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan jajarannya bahwa saat ini kondisi global kian memburuk akibat berbagai ketidakpastian di banyak sektor, termasuk ekonomi dan politik.

Menurutnya, ketidakpastian tersebut hanya bisa dijawab dengan kewaspadaan yang harus ditingkatkan oleh setiap negara, meskipun hal itu tidak akan mudah.

"Tantangan yang kini dan kedepan kita hadapi tidak makin mudah," katanya lewat YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/6/2022).

Lebih lanjut, Kepala Negara menilai situasi ekonomi dan politik global masih bergejolak dan belum menunjukkan tanda pemulihan. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan pandemi Covid-19 dan konflik antara Rusia dan Ukraina.

"Ini mengganggu supply chain dan memicu peningkatan inflasi di seluruh negara di dunia," ungkapnya.

Jokowi pun meminta jajarannya untuk senantiasa peka dan waspada atas kondisi yang ada sehingga bisa menyiapkan respons berupa kebijakan yang cepat dan tepat.

"Situasi ini harus menjadi pemahaman bersama agar kita memiliki kepekaan, perasaan yang sama dalam menyikapi dan menyiapkan respons serta kebijakan yang tepat," imbuhnya.

Presiden menambahkan, Indonesia harus memaksimalkan potensi yang ada agar terhindar dari ancaman krisis, salah satunya dengan menggunakan anggaran belanja negara pertama-tama untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Pasalnya, jumlah anggaran yang telah disiapkan baik di tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN nilainya sangat besar sehingga pemanfaatannya harus tepat sasaran yakni pemulihan ekonomi di dalam negeri. 

Jokowi pun dengan tegas meminta jajarannya untuk memprioritaskan belanja barang-barang produksi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor.

"Kita harus memaksimalkan kekuatan kita sendiri, terutama kekuatan belanja dalam negeri. Kita tahu di pusat ada Rp526 triliun, di daerah Rp535 triliun, plus di BUMN ada Rp420 triliun, sebuah jumlah yang tidak sedikit," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper