Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kondisi Global Kian Buruk, Jokowi Minta Jajarannya Selalu Peka dan Waspada

Jokowi kembali mengingatkan jajarannya untuk peka dan waspada terhadap kondisi global yang memburuk, salah satunya dengan memprioritaskan belanja produk dalam negeri.
Akbar Evandio
Akbar Evandio - Bisnis.com 23 Juni 2022  |  12:36 WIB
Kondisi Global Kian Buruk, Jokowi Minta Jajarannya Selalu Peka dan Waspada
Jokowi kembali mengingatkan jajarannya untuk peka dan waspada terhadap kondisi global yang memburuk, salah satunya dengan memprioritaskan belanja produk dalam negeri - ANTARA FOTO / Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan jajarannya bahwa saat ini kondisi global kian memburuk akibat berbagai ketidakpastian di banyak sektor, termasuk ekonomi dan politik.

Menurutnya, ketidakpastian tersebut hanya bisa dijawab dengan kewaspadaan yang harus ditingkatkan oleh setiap negara, meskipun hal itu tidak akan mudah.

"Tantangan yang kini dan kedepan kita hadapi tidak makin mudah," katanya lewat YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/6/2022).

Lebih lanjut, Kepala Negara menilai situasi ekonomi dan politik global masih bergejolak dan belum menunjukkan tanda pemulihan. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan pandemi Covid-19 dan konflik antara Rusia dan Ukraina.

"Ini mengganggu supply chain dan memicu peningkatan inflasi di seluruh negara di dunia," ungkapnya.

Jokowi pun meminta jajarannya untuk senantiasa peka dan waspada atas kondisi yang ada sehingga bisa menyiapkan respons berupa kebijakan yang cepat dan tepat.

"Situasi ini harus menjadi pemahaman bersama agar kita memiliki kepekaan, perasaan yang sama dalam menyikapi dan menyiapkan respons serta kebijakan yang tepat," imbuhnya.

Presiden menambahkan, Indonesia harus memaksimalkan potensi yang ada agar terhindar dari ancaman krisis, salah satunya dengan menggunakan anggaran belanja negara pertama-tama untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Pasalnya, jumlah anggaran yang telah disiapkan baik di tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN nilainya sangat besar sehingga pemanfaatannya harus tepat sasaran yakni pemulihan ekonomi di dalam negeri. 

Jokowi pun dengan tegas meminta jajarannya untuk memprioritaskan belanja barang-barang produksi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor.

"Kita harus memaksimalkan kekuatan kita sendiri, terutama kekuatan belanja dalam negeri. Kita tahu di pusat ada Rp526 triliun, di daerah Rp535 triliun, plus di BUMN ada Rp420 triliun, sebuah jumlah yang tidak sedikit," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Jokowi apbn Inflasi produk dalam negeri krisis Covid-19 Perang Rusia Ukraina
Editor : Aprianus Doni Tolok

Artikel Terkait



Berita Terkini

Terpopuler

Banner E-paper
back to top To top