Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Merdeka Belajar episode ke-17 mengenai upaya revitalisasi bahasa daerah.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa E. Aminudin Aziz menjabarkan bahwa tujuan dari program revitalisasi itu ialah untuk melestarikan penggunaan bahasa daerah serta mencegah kepunahan bahasa.
“Kepunahan bahasa dapat terjadi ketika para penuturnya tidak lagi menggunakan atau mewariskan bahasa tersebut kepada generasi selanjutnya,” ucap Aziz dikutip dari keterangan resmi Kemendikbudristek, Selasa (21/6/2022).
Dengan program revitalisasi bahasa tersebut, diharapkan para pemangku kepentingan dapat saling berdiskusi dan bertukar informasi, strategi, dan inspirasi untuk menarik keingintahuan kaum muda dalam mempelajari bahasa daerah itu.
Bergerak di bawah Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, program Merdeka Belajar ke-17 an melibatkan sejumlah lembaga, yang terdiri dari dinas pendidikan tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Barat, pakar bahasa, dan ketua musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) bahasa Sunda.
Adapun dalam pelaksanaannya, dinas pendidikan dan MGMP yang terlibat dalam pelaksanaan program revitalisasi ini, juga akan menggelar kegiatan Pasanggiri/Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda tingkat kabupaten/kota, yang kemudian ditetapkan sebagai acara tahunan dan serta melanjutkan kegiatan FBTI hingga ke tingkat provinsi
Baca Juga
Upaya revitalisasi bahasa ini juga dibarengi dengan beberapa strategi buatan Kemendikbudristek, yaitu melakukan kegiatan revitalisasi bahasa daerah yang terintegrasi dengan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat serta mengoptimalkan pemanfaatan media digital.