Bisnis.com, JAKARTA – Kasus positif Covid-19 di Indonesia dilaporkan kembali melonjak. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kemenkes RI, setidaknya terdapat 1.242 penambahan kasus baru pada Rabu, (15/6/2022).
Angka ini merupakan yang tertinggi setelah sebaran kasus Covid-19 dinyatakan melandai pada April 2022 lalu.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga mengkonfirmasi terkait adanya peningkatan kasus Covid-19 di tanah air. Dia juga memastikan bahwa pemerintah akan segera melakukan mitigasi dengan baik.
“Kondisi saat ini harus kita upayakan bersama-sama untuk menekan penularan semaksimal mungkin. Perlu menjadi perhatian bahwa Indonesia telah berhasil mempertahankan penurunan kasus harian dan mingguan tetap rendah selama 2 bulan berturut-turut,” jelas Wiku dalam keterangan Pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, dikutip pada Kamis (16/6/2022).
Lantas, mengapa kasus Covid-19 di Indonesia tiba-tiba melonjak?
Ada beberapa hal yang membuat kasus positif Covid-19 melonjak dalam beberapa hari terakhir.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menduga tren peningkatan kasus positif Covid-19 terjadi sejalan dengan tingginya proses interaksi sosial.
Makin tinggi interaksi sosial yang terjadi, lanjutnya, maka peluang terjadinya lonjakan kasus makin tinggi.
"Hipotesisnya adalah varian Delta sudah bertransmisi secara lokal di daerah Kudus. Bukan tidak mungkin transmisi lokal varian Delta sudah terjadi di daerah lain di Indonesia, hanya kita belum mendeteksi saja,” ungkap Budi Gunadi dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (16/6/2022).
Sementara itu, mutasi virus varian BA.4 dan BA.5 juga dilaporkan sudah masuk ke Indonesia. Varian ini sebelumnya diinformasikan sudah menyerang negara tetangga seperti Singapura dan Australia, yang kemudian teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 6 Juni 2022.
Menyikapi tren peningkatan kasus positif Covid-19 ini, Wiku menghimbau masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan.
“Prinsip kewaspadaan dan kehati-hatian harus tetap diterapkan dalam kegiatan sehari-hari karena pandemi ini belum selesai,” ujar Wiku.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan juga menghimbau agar masyarakat tidak jenuh menerapkan prilaku disiplin protokol kesehatan.
“Kami sangat berharap masyarakat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak). Hal ini juga berlaku bagi yang telah divaksinasi,” tutur Nadia.