Bisnis.com, JAKARTA - Semua dari tiga jembatan penghubung Kota Severodonetsk di Ukraina yang tengah digempur pasukan Rusia kini telah hancur, sehingga evakuasi warga sipil tak bisa dilakukan.
Gubernur setempat, Serhiy Haidai mengatakan dengan terputusnya kota itu, secara efektif pengiriman pasokan dan bantuan juga tidak bisa dilakukan.
Saat ini, ujarnya, pertempuran sengit sedang terjadi di kota wilayah timur Ukraina itu dan para pejabat mengatakan artileri Rusia telah mengusir pasukannya dari pusat kota.
Severodonetsk menjadi tujuan militer utama bagi Rusia selama berminggu-minggu.
Merebut Severodonetsk dan kota terdekat Lysychansk akan memberi Moskow kendali atas seluruh wilayah Luhansk, yang sebagian besar sudah dikuasai oleh kelompok separatis yang didukung Rusia.
Ketiga jembatan menuju Severodonetsk hancur, tulis Haidai di Telegram. Warga yang tersisa di kota dipaksa untuk bertahan hidup dalam "kondisi yang sangat sulit", tambahnya seperti dikutip BBC.com, Selasa (14/6/2022).
Baca Juga
Mantan tentara Inggris Jordan Gatley termasuk di antara mereka yang terbunuh saat berjuang untuk mempertahankan kota itu seperti dikonfirmasi keluarganya pada hari Minggu (12/6/2022).
Presiden Volodomyr Zelensky menggambarkan korban manusia dalam pertempuran di kota itu sebagai "mengerikan". Pasukan Ukraina, katanya, telah memerangi pasukan Rusia untuk mempertahankan setiap jengkal wilayahnya.
Laporan menunjukkan bahwa sekitar 70 persen kota itu sekarang berada di bawah kendali Rusia. Pasukan Ukraina yang tersisa di kota itu harus "menyerah atau mati", kata seorang perwakilan militer dari Republik Rakyat Donetsk.