Bisnis.com, BANDUNG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat dan pendakwah Aa Gymmeminta salat jenazah digelar setelah Kepolisian Swiss menemukan jenazah putra sulung, Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz.
Ketua MUI Jawa Barat Rachmat Syafei mengatakan meski keluarga dan kerabat sudah menggelar salat gaib, salat jenazah tetap harus dilakukan jika jasad ditemukan.
"Jikalau jasadnya ditemukan, maka harus dimandikan dan salat jenazah. Itu tuntutannya, secara riwayat (pedoman) begitu," katanya dihubungi wartawan, Kamis (9/6/2022).
Rahmat mengatakan selain salat jenazah, jasad yang ditemukan juga harus dimandikan sesuai syariat Islam. Dengan catatan kondisi jenazah masih baik.
"Kalau kondisinya memungkinkan, maka dimandikan seperti jenazah biasa. Kalau tidak, dialirkan air saja," katanya.
Tuntunan yang sama juga datang dari KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym dan cucu dari pendiri Nahdlatul Uama (NU), KH Ghozi Wahab Hasbullah.
Baca Juga
Aa Gym mengatakan salat jenazah dilakukan setelah dipastikan jenazah ditemukan.
"Saat ini kita minta petunjuk dari Allah terus. Supaya diberikan yang terbaik. Andaipun sudah ada Informasi, bila ada jenazah maka salatnya dilakukan sebagaimana dengan ada jenazah," tuturnya.
Sementara, KH Ghozi Wahab menambahkan jika Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril meninggal secara syahid karena itu jenazahnya harus diperlakukan sesuai tuntutan syariat.
"Karena Eril itu milik Allah. Dan, meninggalnya pun syahid. Syahid ukhrawi. Orang yang tenggelam syahid ukhrawi. Harus dimandikan, harus dikafani, disalati (salat jenazah), kalau bisa," katanya.
Ghozi menerangkan syahid jihad berbeda dengan ukhrawi. Orang yang meninggal secara syahid jihad dilarang untuk dimandikan, disalati dan ganti pakaian, atau langsung dimakamkan.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern Swiss melaporkan jenazah Eril ditemukan di Bendungan Engehalde, Bern, Swiss.
"Saya ingin menyampaikan kabar bahwa kepolisian Bern telah bertemu kami bersama keluarga, untuk menyampaikan informasi awal jasad yang diduga ananda Eril Pukul 11.50 WIB," kata Duta Besar Indonesia di Swiss Muliaman D Hadad, Kamis (9/6/2022).