Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Pencapaian SDGs di Indonesia Timur, PTFI, Bappenas, dan IBCSD Gelar Dialog 

PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi salah satu pihak yang memberikan perhatian lebih kepada pencapaian SDGs di Indonesia Timur. 
Perincian SDGs/ADB.org
Perincian SDGs/ADB.org

Bisnis.com, JAKARTA --  Keberhasilan SDGs di Indonesia Timur butuh kerja sama semua pihak termasuk keterlibatan swasta. PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi salah satu pihak yang memberikan perhatian lebih kepada pencapaian SDGs di Indonesia Timur. 

Hal ini terungkap dalam Dialog Nasional bertajuk “Memperkuat Pembangunan Daerah Melalui Pelibatan Sektor Bisnis Dalam Pelaksanaan TPB/SDGs” pada Senin, 30 Mei 2022 di Jakarta. 

Kepala Sekretariat Nasional Sustainable Development Goals (SDGs) Vivi Yulaswati mengatakan bahwa acara dialog menjadi forum penting bagi para pemangku kepentingan, khususnya sektor bisnis dan pemerintah, untuk berbagi praktik terbaik dan mencari solusi bersama dalam pembangunan daerah dan pencapaian SDGs tingkat daerah. 

“Khususnya di Papua, pencapaian SDGs berarti kita telah berhasil mengatasi tantangan bersama dan memberikan kesempatan bagi tanah Papua untuk menjadi wilayah yang berkembang secara berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (8/6/2022). 

Acara ini digelar oleh PTFI bersama Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 

Tampil sebagai pembicara antara lain Perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, UNDP Indonesia, Lingkar Temu Kabupaten Daerah, SDGs Center Universitas Padjajaran dan PT Vale Indonesia.

Dialog nasional kali ini membahas peran penting sektor bisnis, khususnya perusahaan tambang dan ekstraktif, dalam mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di wilayah Indonesia Timur.

Vivi Yulaswati menjelaskan sektor bisnis perlu bergerak melampaui kewajiban perusahaan dan meningkatkan inisiatifnya untuk dapat mempercepat pembangunan daerah secara merata. 

Menurutnya, kekuatan kemitraan multipihak dalam implementasi program SDGs dapat membawa dampak nyata bagi masyarakat, terlebih dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan. 

“Selain itu, sektor bisnis juga dapat memberikan implementasi SDGs yang relevan bagi kebutuhan dan karakteristik daerah, dalam agenda pembangunan kegiatan seperti rencana aksi, dukungan pendanaan, dan bentuk partisipasi lainnya,” katanya. 

Melihat pentingnya keterlibatan sektor bisnis dalam pencapaian SDGs, PTFI turut merangkul sesama sektor bisnis untuk aktif mendorong percepatan pencapaian keberlanjutan. Salah satunya, dengan melaksanakan dialog nasional bersama para pemangku kepentingan yang relevan. 

Direktur-EVP Sustainable Development PTFI Claus Wamafma mengatakan bahwa acara dialog nasional menjadi salah satu forum bagi para pemangku kepentingan, khususnya sektor bisnis dan pemerintah, untuk berbagi praktik terbaik dan mencari solusi bersama dalam pembangunan daerah dan pencapaian SDGs tingkat daerah. 

“Khususnya di Papua, pencapaian SDGs berarti kita telah berhasil mengatasi tantangan bersama dan memberikan kesempatan bagi tanah Papua untuk menjadi wilayah yang berkembang secara berkelanjutan,” katanya. 

Claus menyebutkan rencana pembangunan daerah pada hakikatnya perlu disesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah. Untuk itu, keterlibatan pemangku kepentingan dan perwakilan masyarakat diperlukan agar perencanaan pembangunan daerah tetap selaras dengan kebutuhan masyarakat.

Tambah lagi kebutuhan masyarakat berbeda di setiap daerah dan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan lokal sambil tetap berorientasi pada masa depan. 

Dia menyebutkan kemitraan PTFI dengan pemerintah Kabupaten Mimika dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) dalam berbagai upaya pembangunan masyarakat merupakan komitmen perseroan untuk mewujudkan pancapaian SDGs di Papua, khususnya Mimika. 

“Kemitraan strategis multipihak ini pun kami lakukan dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs yang mencakup peta jalan percepatan pencapaian SDGs selama 2020-2024,” jelas Claus.

Claus menjelaskan rekam jejak keterlibatan PTFI dalam pencapaian SDGs di Mimika tercermin dalam pelaksanaan program pembangunan masyarakat yang PTFI inisiasi melibatkan berbagai pihak di sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. 

Keseluruhan program itu, katanya, merupakan bagian dari komitmen PTFI untuk mendukung program pembangunan daerah, selaras dengan regulasi dan panduan-panduan internasional yang ditetapkan. 

“Kami meyakini kontribusi yang terus kami lakukan selama 55 tahun keberadaan kami akan terus memberi dampak positif bagi perwujudan Papua yang lebih mandiri di masa mendatang, sesuai dengan cita-cita pembangunan yang termasuk dalam SDGs,” tambah Claus.

Syahrial, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Mimika mengatakan Pemerintah Kabupaten Mimika memandang keterlibatan sektor swasta, dalam penyusunan rencana pembangunan daerah telah membantu memformulasikan rencana aksi yang lebih strategis. 

“Kami mengapresiasi PTFI dan YPMAK yang telah melibatkan diri dan memberi masukan strategis dalam penyusunan RAD SDGs Mimika 2020-2024. Masukan-masukan ini telah membantu kami menyusun rencana kerja yang lebih fokus pada tujuan pembangunan daerah dengan memperhatikan indikator keberhasilan yang lebih terarah,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper