Bisnis.com, MALANG — Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof Muhadjir Effendy, sempat terkejut saat mendengar informasi bahwa Ketua Dewan Pengawasan BPJS Kesehatan Periode 201-2026, Achmad Yurianto, meninggal dunia karena sakit kanker karena sebelumnya almarhum terlihat selalu riang, tidak menunjukkan kalau dalam kondisi sakit.
“Saya tidak tahu kalau beliau sakit kanker karena beliau selalu riang,” katanya di Malang, Sabtu (21/5/2022).
Dia terakhir bertemu dengan almarhum saat rapat membahas Perpres terkait revitalisasi BPJS Kesehatan untuk memperkuat badan tersebut dua bulan lalu.
Kesan lain, Achmad Yurianto dikenal sebagai figur pekerja keras, tegas, dan lugas. Pandangannya pun sangat tangkas. Oleh karena itulah, almarhum dipercaya dan dipilih langsung oleh Presiden menjadi jubir Covid saat awal pandemi.
“Yang saya tahu, beliau latar belakangnya militer. Juga memiliki latar belakang akademik yang bagus,” ujarnya.
Sri Yurianti, kakak kandung almarhum, mengatakan Achmad Yurianto akan dimakamkan di permakaman yang lokasi berada dekat dengan rumah yang berjarak sekitar 100 meter, Minggu (21/5/2022), namun belum dipastikan jam-nya.
Baca Juga
Dia menceritakan, kondisi almarhum melemah sejak tiga hari sebelumnya. Pada Sabtu (21/5/2022) sore, datang kabar duka dan keluarga pun mengikhlaskannya,
Almarhum dikenal sebagai sosok yang suka bercanda, namun sekaligus cenderung pendiam. "Saat Lebaran in kami video call. Beliaunya riang sambil bercanda dengan anak-anaknya yang terpisah," paparnya.
Yurianto meninggal di usia 60. Alumni SMA 3 Kota Malang ini sempat tinggal di kawasan Kesatrian Kota Malang dan berpindah ke Kota Batu karena di rumah lama merupakan rumah dinas yang ditempati orangtuanya.
Yurianto berkarir di dunia militer hingga berpangkat kolonel. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 1990. Dia berkarir sebagai dokter di lingkungan TNI. Terakhir ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan. (K24)