Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM) Sigit Pramono ikut merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal pelonggaran memakai masker.
Sigit menyampaikan, organisasinya menghargai niat pemerintah untuk mulai melonggarkan peraturan yang membatasi kegiatan masyarakat yang selama 3 tahun pandemi ini berdampak sangat buruk.
Kendati demikian, dirinya memberi usulan mengenai kebijakan pelonggaran dikaitkan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
“Sebaiknya Presiden memanfaatkan hari ini sebagai simbol kebangkitan bangsa setelah 3 tahun terpuruk karena krisis akibat pandemi. Salah satunya dengan pelonggaran PPKM agar ekonomi bangkit kembali,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (20/5/2022).
Dia melanjutkan, apabila pemerintah hendak mengeluarkan kebijakan pelonggaran, semestinya dimulai dengan pelonggaran kegiatan ekonomi, sosial dan budaya.
“Sebaiknya tidak melompat langsung pada kebijakan pelonggaran protokol kesehatan, apalagi pelonggaran boleh tidak pakai masker,” katanya.
Dia menilai, pesan dari pemerintah ke masyarakat seharusnya lebih menarasikan untuk masyarakat agar dipersilahkan melakukan kegiatan ekonomi sosial dan budaya, tetapi harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Sigit mengatakan, bahwa mengingat kampanye menganjurkan masyarakat untuk melakukan kebiasaan baik dan sehat pakai masker itu tidak mudah, seluruh pihak harus berhati-hati dalam membuat kebijakan yang bisa menyebabkan masyarakat jadi tidak melakukan kebiasaan itu .
Dengan kampanye masif yang dilakukan banyak pihak termasuk oleh pemerintah sendiri dan dibantu oleh gerakan kemanusiaan swadaya masyarakat seperti GPM selama ini, memakai masker sudah menjadi perilaku sehat di kalangan masyarakat.
Menjadi kebiasaan masyarakat untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan suatu penyakit.
“Jadi ke depan sebaiknya serahkan saja kepada masyarakat, kepada orang per orang untuk memutuskan mau tetap pakai masker atau tidak pakai masker dalam kegiatanatau situasi tertentu yang dihadapinya. Presiden tidak perlu menganjurkan masyarakat untuk tidak pakai masker,” tutur Sigit.