Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Indikator Politik: Masyarakat Setuju Status Pandemi Covid-19 Diturunkan Jadi Endemi

Indikator Politik Indonesia mencatatkan 69 persen masyarakat setuju status pandemi Covid-19 diturunkan menjadi endemi.
Seorang warga tengah mendapatkan layanan vaksinasi booster di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Sawo Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (24/1/2022)./Antara
Seorang warga tengah mendapatkan layanan vaksinasi booster di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Sawo Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (24/1/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatatkan 69 persen masyarakat setuju status pandemi Covid-19 diturunkan menjadi endemi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi melalui survei tersebut mencatatkan 26,8 persen masyarakat menilai penyebaran Covid-19 sudah lebih terkendali.

“Secara rinci sebagian warga juga menyatakan telah divaksin sebanyak dua kali (19,9 persen) dan agar perekonomian kembali berputar (19,6 persen) serta menanggap Covid-19 sebagai flu biasa (8,4 persen),” katanya, dikutip melalui akun Twitter @indikatorcoid, Selasa (17/5/2022).

Kendati demikian, survei juga mencatatkan 8,5 persen masyarakat tidak setuju penurunan status pandemi Covid-19, sebab masih menilai virus ini masih sangat berbahaya (30,4 persen) dan masih banyak warga yang tidak taat terhadap protokol kesehatan (17,1 persen).

Burhanuddin mengatakan penurunan status ini juga didorong oleh mayoritas yang merasa cukup/sangat puas dengan kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan dan penanganan arus mudik Lebaran tahun ini.

“Sebanyak 73,8 sudah puas dengan penyelenggaraan dan penanganan arus mudik lebaran tahun ini,” ujarnya.

Dia menjabarkan alasan puas itu didukung oleh 30 persen masyarakat bisa berlebaran di kampung halaman, kemudian 27,9 persen bisa kembali berkumpul bersama keluarga, dan 17, 6 persen menilai kehidupan sudah berjalan normal.

“Namun, sebanyak 42,3 persen belum puas dengan penyelenggaraan dan penanganan arus mudik lebaran tahun ini karena kemacetan lalu lintas dan harga-harga yang meningkat tinggi (11,8 persen) serta menimbulkan banyak kerumunan (10,3 persen),” katanya.

Selain itu, mayoritas menilai pihak kepolisian cukup/sangat berperan dalam mengatur kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini dengan skor 77,5 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper