Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Survei Indikator Politik: Masyarakat Setuju Status Pandemi Covid-19 Diturunkan Jadi Endemi

Indikator Politik Indonesia mencatatkan 69 persen masyarakat setuju status pandemi Covid-19 diturunkan menjadi endemi.
Akbar Evandio
Akbar Evandio - Bisnis.com 17 Mei 2022  |  12:40 WIB
Survei Indikator Politik: Masyarakat Setuju Status Pandemi Covid-19 Diturunkan Jadi Endemi
Seorang warga tengah mendapatkan layanan vaksinasi booster di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Sawo Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (24/1/2022). - Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatatkan 69 persen masyarakat setuju status pandemi Covid-19 diturunkan menjadi endemi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi melalui survei tersebut mencatatkan 26,8 persen masyarakat menilai penyebaran Covid-19 sudah lebih terkendali.

“Secara rinci sebagian warga juga menyatakan telah divaksin sebanyak dua kali (19,9 persen) dan agar perekonomian kembali berputar (19,6 persen) serta menanggap Covid-19 sebagai flu biasa (8,4 persen),” katanya, dikutip melalui akun Twitter @indikatorcoid, Selasa (17/5/2022).

Kendati demikian, survei juga mencatatkan 8,5 persen masyarakat tidak setuju penurunan status pandemi Covid-19, sebab masih menilai virus ini masih sangat berbahaya (30,4 persen) dan masih banyak warga yang tidak taat terhadap protokol kesehatan (17,1 persen).

Burhanuddin mengatakan penurunan status ini juga didorong oleh mayoritas yang merasa cukup/sangat puas dengan kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan dan penanganan arus mudik Lebaran tahun ini.

“Sebanyak 73,8 sudah puas dengan penyelenggaraan dan penanganan arus mudik lebaran tahun ini,” ujarnya.

Dia menjabarkan alasan puas itu didukung oleh 30 persen masyarakat bisa berlebaran di kampung halaman, kemudian 27,9 persen bisa kembali berkumpul bersama keluarga, dan 17, 6 persen menilai kehidupan sudah berjalan normal.

“Namun, sebanyak 42,3 persen belum puas dengan penyelenggaraan dan penanganan arus mudik lebaran tahun ini karena kemacetan lalu lintas dan harga-harga yang meningkat tinggi (11,8 persen) serta menimbulkan banyak kerumunan (10,3 persen),” katanya.

Selain itu, mayoritas menilai pihak kepolisian cukup/sangat berperan dalam mengatur kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini dengan skor 77,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Covid-19 pandemi corona Endemi
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top