Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejagung Temukan Aset Benny Tjokro Sebesar Rp30 Miliar di Selandia Baru

Kejagung temukan aset sebesar Rp30 miliar dalam bentuk properti milik terdakwa Benny Tjokrosaputro di Selandia Baru.
Terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan dana dan penggunaan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang juga Direktur Utama PT Hanson Internasional Tbk. Benny Tjokrosaputro menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (3/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan dana dan penggunaan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang juga Direktur Utama PT Hanson Internasional Tbk. Benny Tjokrosaputro menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (3/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) menemukan aset senilai Rp30 miliar dalam bentuk properti milik terdakwa Benny Tjokrosaputro di Selandia Baru.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Supardi mengatakan bahwa pihaknya tengah menggandeng aparat penegak hukum di Selandia Baru untuk menyita aset hasil korupsi dan pencucian uang dalam perkara tipikor PT Asuransi Jiwasraya tersebut.

"Kemarin saya sudah ke Dubes New Zealand untuk membahas hal ini. Nanti proses selanjutnya bakal diproses oleh penyidik New Zealand," tutur Supardi kepada Bisnis di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Supardi juga mengapresiasi aparat penegak hukum Selandia Baru yang memberikan respons cepat dan langsung berupaya menyita aset apartemen milik terdakwa Benny Tjokrosaputro di sana.

"Kita pakai kerja sama goverment to goverment dan kita senang karena Pemerintahan di sana aware dan bekerja cepat ya," imbuh supardi

Supardi memastikan bahwa pelacakan terhadap aset milik terdakwa Benny Tjokrosaputro dalam kasus korupsi dan pencucian uang PT Asuransi Jiwasraya tersebut belum berakhir.

Dia menegaskan bahwa tim penyidik Kejagung masih terus melakukan pelacakan tempat aset Benny Tjokrosaputro disembunyikan di negara lainnya.

"Kami masih terus melacak asetnya di negara lain ya," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper