Bisnis.com, JAKARTA -- Angkatan Bersenjata Federasi Rusia melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina. Serangan rudal milik negara beruang merah tersebut terus menyasar dan menghancurkan sejumlah obyek militer milik Ukraina.
Pada siang hari, misalnya, rudal berbasis udara presisi tinggi dari Pasukan Dirgantara Rusia menghancurkan 4 baterai artileri dalam posisi menembak, 3 depot amunisi di wilayah, 20 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer, serta di area penduduk popasnaya counter battery radar wrestling buatan Amerika Serikat.
"Penerbangan operasional-taktis dan tentara Angkatan Udara Rusia menghantam 77 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer. Hingga 310 tentara Ukraina dan 36 unit senjata dan peralatan militer dihancurkan," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, dikutip Kamis (5/5/2022).
Igor menambahkan bahwa pasukan roket dan artileri Rusia juga menghantam baterai Ukraina dari beberapa sistem peluncuran roket BM-21 Grad, serta 83 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer, di posisi tembak.
Sementara itu, pada siang hari, sistem pertahanan udara Rusia menghancurkan 6 kendaraan udara tak berawak Ukraina di daerah pemukiman Avdiivka, Severodonetsk, Vesela Hora dari Republik Rakyat Luhansk, serta di atas Pulau Zmeiny.
Selain itu, di wilayah Shpakovka, wilayah Kharkiv, dua peluncur roket ganda Smerch ditembak jatuh di udara.
Baca Juga
Secara total, sejak awal operasi militer khusus 146 pesawat, 112 helikopter, 712 kendaraan udara tak berawak, 287 sistem rudal anti-pesawat, 2817 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 323 sistem peluncuran roket ganda, 1292 artileri lapangan dan senjata mortir, serta 2624 unit kendaraan militer khusus Ukraina hancur.