Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa situasi perekonomian dan politik global penuh dengan ketidakpastian sehingga krisis berpotensi berlanjut hingga 2023.
Tidak hanya itu, dia melanjutkan bahwa pandemi Covid-19 pun belum berakhir. Bahkan, situasi bertambah sulit lantaran terjadi peperangan antara Rusia dan Ukraina yang menimbulkan krisis energi dan pangan.
Jokowi mengatakan kondisi tersebut mengakibatkan inflasi global yang meningkat tajam, sedangkan pertumbuhan ekonomi global akan mengalami perlambatan.
"Saya memberikan gambaran seperti ini agar kita semua betul-betul waspada, betul-betul kalkulasi. Hitung secara detail sehingga langkah antisipasinya tepat, betul, benar. Kita harus betul-betul siap jika krisis ini berlanjut hingga tahun depan, hati-hati semuanya," kata Jokowi di acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022, Kamis (28/4/2022), di Istana Negara, Jakarta.
Jokowi pun mengimbau seluruh jajarannya untuk memiliki sense of crisis dan jangan bekerja seperti biasanya.
"Jangan business as usual. Hati-hati. Sense of crisis harus ada di kita semua, sehingga kita harus ada perencanaan yang baik, harus ada skenario yang pas, dalam menghadapi situasi yang tidak pasti ini," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan di tengah situasi yang penuh gejolak, Indonesia patut bersyukur, karena perkembangan ekonomi nasional menunjukkan tren yang positif, surplus perdagangan juga positif, Februari di angka 3,82 miliar dan Maret di angka 4,5 miliar surplusnya.
Pertumbuhan kredit juga menunjukkan tren yang baik Februari yaitu 6,33 atau naik dari Januari 5,79.
Kemudian, PMI (Purchasing Manager Index) manufaktur di bulan Maret juga membaik di angka 51,3 dari bulan Februari di 51,2.
Jokowi juga menyebut indeks penjualan riil sudah di atas normal, di angka 14,5 persen pada Maret. Indeks Keyakinan Konsumen juga sudah berada di atas normal.
"Saya kira, angka-angka seperti ini harus kita jaga. Momentum tren positif pertumbuhan ekonomi juga harus kita jaga. Sebagaimana tema RKP 2023, kita harus bekerja keras untuk meningkatkan produktivitas menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ungkapnya.