Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dunia Hadapi Masalah Pangan dan Energi, Jokowi: Indonesia Punya Jalan Keluarnya

Presiden Joko Widodo menyebut pangan dan energi menjadi dua tantangan yang akan dihadapi oleh negara-negara di dunia pada masa depan.
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pangan dan energi menjadi dua tantangan yang akan dihadapi oleh negara-negara di dunia pada  masa depan. 

"Ke depan, masalah dunia ada dua. Pangan dan energi. Ini yang sangat kritis," katanya saat memberi pengarahan dalam Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Istana Negara, Kamis (28/4/2022).

Kendati demikian, Jokowi mengatakan, meskipun menghadapi tantangan yang berat pada dua sektor vital, tetapi hal tersebut justru berpotensi menjadi kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia. 

Oleh sebab itu, peningkatan produktivitas terutama di sektor pangan dan energi perlu diperkuat agar Indonesia tak terkena dampaknya.

"Kita memiliki kekuatan di sini sehingga tingkatkan produktivitas di sektor pangan dan energi, lakukan secara fokus dengan skala yang masif, dikawal, dimonitor agar betul-betul berjalan," katanya.

Khusus sektor energi, dia meminta jajarannya untuk mempercepat hilirisasi industri dalam negeri. 

"Daerah yang memiliki pertambangan didorong agar mereka segera membangun smelter, daerah yang memproduksi cokelat, kopi misalnya dorong agar mereka masuk ke industri di daerah," tutur Jokowi.

Tidak hanya itu, dia meminta elemen terkait dan pemangku kepentingan masing-masing agar meningkatkan nilai tambah yang berlipat-lipat dan membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya untuk rakyat. 

“Sekali lagi jangan kita hanya menjadi pengekspor bahan mentah, pengekspor raw material," tambah Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper