Bisnis.com, JAKARTA - Gunung Anak Krakatau kembali aktif dan naik status menjadi level III atau Siaga. Ini menjadi perhatian bagi pemudik di Lampung.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, melalui Badan Geologi mencatatkan adanya erupsi yang berulang-ulang di Gunung Anak Krakatau yang semakin besar dan tinggi. Erupsi ini bukanlah hal yang baru, tetapi ada kapasitas yang lebih besar daripada biasanya.
"Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusan antara 1 tahun-6 tahun. Erupsi ini menghasilkan abu vulkanik dan lontaran lava pijar serta aliran lava," seperti dikutip dari surat Kementerian ESDM, Senin (25/4/2022).
Adapun pengamatan visual Gunung Anak Krakatau yakni adanya hembusan asap pada 1 April-24 April 2022 dari arah pos PGA Pasauran dan Kalianda, serta dari CCTV tampak jelas adanya kabut.
Tampak juga letusan dengan tinggi kolom 50 meter-2.000 meter dari atas puncak. Kolom abu letusan berwarna putih kelabu hingga kehitaman dengan dominan arah angin ke Tenggara dan Selatan.
Badan Geologi mencatatkan ada 21 kali gempa letusan, 155 kali gempa hembusan, 14 kali harmonik, 121 kali gempa frekuensi rendah, 17 kali gempa vulkanik dangkal, dan 38 kali gempa vulkanik dalam.
Pemerintah setempat juga melarang masyarakat dan wisatawan untuk melakukan aktivitas dengan jarak sekitar radius 2 km. Kemeterian ESDM juga meminta kepada masyarakat untuk waspada.