Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan apresiasinya kepada Menteri BUMN Erick Thohir karena telah mengangkat mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj sebagai Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Yaqut menilai keputusan Erick Thohir tepat karena GP Ansor memiliki filosofi seperti kereta api.
"Filosofi gerakan pemuda ansor mengikuti filosofi kereta api. Jadi saya kira Pak Erick sudah benar ketika menunjuk dulu ketua umum PBNU Said Aqil Sirodj di masanya menjadi komisaris PT KAI dan itu menjadi inspirasi kami Pak Erick terima kasih," kata Yaqut, dikutip dari kanal YouTube Gerakan Pemuda Ansor, Senin (25/4/2022)
Yaqut pun memberi sinyal akan mendukung Erick Thohir menjadi pemimpin Indonesia. Awalnya, Yaqut melontarkan pujian kepada Erick Thohir sebagai kader GP Ansor sekaligus menteri terbaik yang dimiliki Indonesia. Diketahui, Erick resmi menjadi anggota GP Ansor sejak November 2021 lalu.
"Sahabat Erick Thohir sedang meniti perjuangan menuju puncak pengabdiannya. Artinya apa? Silakan dimaknai sendiri," ujarnya.
Bahkan, Yaqut memerintahkan jajaran GP Ansor untuk mendukung kader terbaiknya menjadi salah satu pemimpin di Indonesia. dirinya mengaku mendukung Erick untuk mencapai tujuannya tersebut dan siap mengawal dan memberikan komando kepada jajaran GP Ansor sampai terlaksana tujuan tersebut.
"Wasilahnya macam-macam perantaranya macam-macam salah satu perantaranya adalah bagaimana kita mampu mendudukkan kader terbaik kita menjadi pemimpin negeri yang kita cintai ini. Kita semua berkewajiban dan saya siap memberikan komando, sampai tujuan," ujarnya.
Lebih lanjut, Yaqut menilai jajaran GP Ansor dikenal taat terhadap perintah dan instruksi pimpinannya. Adapun, dirinya turut mengibaratkan bahwa Ansor dan Banser sebagai sebuah barisan yang harus serempak dalam berjalan beriringan.
Oleh sebab itu, dia menegaskan bila ada kader tidak taat dengan apa yang diperintahkan oleh pimpinan Ansor, bahkan akan siap didepak dari barisan.
"Yang di depan kaki kiri yang melangkahkan, yang di belakang pun harus melangkah kaki kiri. Kalau di depan kaki kanan, belakang kaki kiri, kita ingatkan sekali dua kali boleh diingatkan, ketiga kali sudah diingatkan yang di depan sudah jalan kaki kanan yang di belakang masih tetap melangkahkan kaki kirinya, tidak ada pilihan lain keluarkan dari barisan," ujar Yaqut.