Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Terkini Covid-19 di Indonesia, WHO: Kasus Positif di Maluku Naik 100 Persen

WHO menerbitkan laporan Covid-19 di Indonesia pada 13 April 2022. Kasus infeksi Virus Corona terus naik di 3 provinsi.
Vaksin Sinovac./Antara
Vaksin Sinovac./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerbitkan laporan Covid-19 di Indonesia pada 13 April 2022. Kasus infeksi Virus Corona terus naik di 3 provinsi.

Dikutip pada Senin (18/4/2022), WHO mencatat selama 4-10 April 2022,  kasus postif Covid-19 di tiga provinsi terus mengalami peningkatan jumlah kasus dibandingkan pekan sebelumnya.

Ketiga provinsi itu adalah: Maluku (100 persen), Papua Barat (24 persen), dan Nusa Tenggara Barat (13 persen).

Pada 13 April, tercatat 1.551 kasus baru dan 6.036. 909 kasus kumulatif dilaporkan di Indonesia. Adapun, jumlah kasus mingguan dari 4 hingga 10 April adalah 12.726, turun 39 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Sebanyak 29 kematian baru dilaporkan, sehingga total kematian menjadi 155.746 sejak awal pandemi. Jumlah kasus kematian baru dari 4 sampai 10 April adalah 338. Jumlah ini 45 persen lebih rendah dari seminggu sebelumnya.

Insiden Kasus

Selama 4 hingga 10 April, insiden Covid-19 mingguan per 100.000 penduduk nasional adalah 7,9. D wilayah Jawa-Bali  10,2 dan dan di provinsi di luar wilayah Jawa-Bali (non-Jawa-Bali) 4,7.

Insiden mingguan di tingkat nasional dan di Wilayah Jawa-Bali terus mengalami penurunan setelah mencapai puncaknya pada pekan 21-27 Februari 2022.

WHO berpendapat, bahwa analisis kasus di tingkat provinsi dan kabupaten diperlukan untuk mengevaluasi tren ini dan mengidentifikasi kelompok, diikuti dengan tindakan penahanan seperti isolasi kasus dan karantina untuk kontak dekat.

Situasi Jakarta

Selama 4 April hingga 10 April, hanya DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang berada pada level sedang untuk tingkat penularan komunitas (CT2) dengan kejadian kasus mingguan per 100.000 populasi, masing-masing 45,6 dan 21,6.

Berdasarkan pedoman sementara WHO, ini berarti ada risiko moderat infeksi Covid-19 untuk populasi umum, dan insiden moderat dari kasus yang didapat secara lokal dan tersebar luas yang terdeteksi pada 14 hari sebelumnya. Sisanya 32 provinsi berada pada tingkat penularan masyarakat (CT1) yang rendah.

Insiden kasus di tingkat nasional dan subnasional  (provinsi) meningkat secara signifikan sejak pekan pertama pada Februari 2022, dan menurun sejak 27 Februari hingga 6 Maret. Beberapa provinsi telah mencatat puncak baru dalam insiden per 100.000 penduduk selamagelombang Omicron.

Tes Covid-19

Selama 4 April hingga 10 April, proporsi hasil tes positif secara nasional rata-rata mencapai 2,1 persen.

Selama kurun waktu itu, tingkat pengujian menurun menjadi 2,20 per 1000 populasi per minggu, setelah mempertahankan > 5 orang diuji per 1000 populasi per minggu pada bulan Februari.

WHO memberi catatan, penting untuk memastikan kelanjutan dari strategi pengujian yang ketat untuk mengidentifikasi dengan cepat kasus infeksi Virus Corona.

Kasus Kematian

Pada periode 4 April sampai 10 April, hanya DI Yogyakarta yang melaporkan > 1 jumlah kematian mingguan akibat Covid-19 yang dikonfirmasi per 100.000 penduduk (1,3).

Jumlah kasus kematian mingguan akibat Covid-19 yang dikonfirmasi di 33 provinsi tetap <1 kematian per 100.000 penduduk.

Selama 4 April hingga 10 April, jumlah kematian terkonfirmasi Covid-19 secara nasional di wilayah Jawa-Bali dan non-Jawa-Bali turun menjadi 0,2, 0,3 dan 0,2 per 100.000 populasi dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Jumlah kematian akibat Covid-19 per 100.000 penduduk mengalami penurunan secara bertahap sejak 14-20 Maret 2022.

Varian Omicron

Kasus Omicron pertama di Indonesia dilaporkan pada 16 Desember 2021, dari sampel dikumpulkan pada 8 Desember 2021. Pada 3 April 2022, total 9.999 kasus Omicron dilaporkan

oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kepada Inisiatif Global untuk Berbagi Semua Data Influenza (GISAID). Per 10 April, Indonesia melaporkan 31 kasus Omicron (B.1.529).

Garis keturunan atau sub varian BA.2 dan BA.2.3 paling dominan di Indonesia pada minggu-minggu terakhir. Berdasarkan bukti yang tersedia saat ini, BA.2 ber mutasi dengan garis keturunan BA.1.

Cakupan Vaksinasi

Pada 13 April, sebanyak  359.809.138 dosis vaksin telah diberikan secara nasional. Pada tanggal yang sama,sebanyak  162. 040. 001 orang dari 270. 203. 917 total populasi (60,0 per 100 total populasi) telah divaksinasi lengkap.

Sebanyak 197.769. 137 orang (73,2 per 100 total populasi) telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Secara nasional, 50,4 per 100 total populasi lansia (26. 841. 922) telah divaksinasi lengkap; 64,4 per 100 total populasi lansia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin

Dari tanggal 4 hingga 10 April sebanyak 1.366 343 divaksinasi. Jumlah ini menurun 48,0 persen dibandingkan dengan 2.627. 791 dosis pada minggu sebelumnya.

Berdasarkan usia kelompok, jumlah dosis tertinggi yang diberikan adalah untuk vaksinasi orang di atas 18 tahun diikuti orang tua, anak-anak berusia 6 hingga 11 tahun, dan remaja berusia 12 tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper