Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya tidak membunuh warga sipil di Bucha, kota di luar Ibu Kota Ukraina Kyiv yang baru-baru ini direbut kembali oleh tentara Ukraina dari pasukan Moskow.
“Selama penyelesaian ini berada di bawah kendali Angkatan Bersenjata Rusia, tidak ada satu pun penduduk lokal yang menderita akibat tindakan kekerasan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan dilansir Timeofisrael, Kamis (7/4/2022).
Juga mengatakan militer Rusia mengirimkan 452 ton bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Bucha.
Kementerian mengatakan semua penduduk “memiliki kesempatan untuk bebas meninggalkan pemukiman ke arah utara,” sementara pinggiran selatan kota “ditembak sepanjang waktu oleh pasukan Ukraina.”
Semua unit Rusia menarik diri dari Bucha pada 30 Maret 2022, sehari setelah militer Rusia mengumumkan akan secara signifikan mengurangi aktivitas di Ukraina utara.
Pernyataan itu muncul di tengah munculnya bukti pembantaian warga sipil saat pasukan Rusia mundur dari wilayah Ukraina yang telah mereka duduki.
Baca Juga
Wartawan melihat lusinan mayat, semuanya berpakaian sipil, berserakan di satu jalan di Kota Bucha.
Penduduk Bucha telah memberikan laporan mengerikan tentang bagaimana tentara Rusia menembak dan membunuh warga sipil tanpa alasan yang jelas.
Di kompleks logistik yang menurut penduduk digunakan sebagai pangkalan oleh pasukan Rusia, mayat delapan pria terlihat tergeletak di tanah, beberapa dengan tangan terikat di belakang.
Penduduk mengatakan pasukan Rusia akan pergi dari gedung ke gedung, membawa orang keluar dari ruang bawah tanah tempat mereka bersembunyi dari pertempuran, memeriksa ponsel mereka untuk bukti aktivitas anti-Rusia, dan membawa pergi atau menembak mereka.
Jaksa Ukraina Iryna Venedyktova menyelidiki kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia dan telah menemukan 410 mayat di kota-kota dekat Kyiv, dan 140 dari mereka telah diperiksa.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada sebuah wawancara televisi AS hari Minggu (3/4/2022) bahwa serangan Rusia di Ukraina sama dengan genosida.