Bisnis.com, JAKARTA – Jasa pemakaman di Hong Kong hampir kehabisan peti mati kayu tradisional lantaran menghadapi kenaikan permintaan pemakaman di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Direktur pemakaman asal Hong Kong Lok Chung mengatakan dalam tiga hari terakhir, kota tersebut mencatat lebih dari 50 kematian akibat Covid-19 per hari.
"Saya belum pernah melihat begitu banyak mayat ditumpuk bersamaan," katanya, dikutip melalui Channel News Asia, Rabu (6/4/2022).
Lebih lanjut, dia mengatakan telah bekerja sepanjang waktu dengan sekitar 40 pemakaman diselenggarakan pada Maret, bahkan pada April aik menjadi sekitar rata-rata 15 pemakanan dalam satu bulan.
"Saya belum pernah melihat anggota keluarga begitu sedih, sangat kecewa, sangat tidak berdaya," ujarnya.
Sekadar informasi, sejak gelombang kelima Covid-19 membuat kota tersebut telah melaporkan lebih dari satu juta infeksi Virus Corona dan lebih dari 8.000 kematian.
Baca Juga
Dia melanjutkan, kesulitan lainnya adalah untuk memproses dokumen kematian telah menghambat pekerjaan, sebab banyak korban baru dari pasien Covid-19 meminta pengisian kamar mayat.
Tidak hanya itu, sebagian besar keterlambatan disebabkan kemacetan transportasi dari kota tetangga di China selatan, Shenzhen, yang memasok banyak barang, tetapi sekarang turut memerangi wabah Covid-19.
Direktur pemakaman Hong Kong, Hades Chan juga mengatakan, perbatasan dengan Hong Kong sebagian besar ditutup karena penyakit tersebut. Bahkan, infeksi di antara staf di rumah duka juga menimbulkan tantangan yang signifikan
"Hampir seperempat orang tidak bisa bekerja. Jadi, beberapa panti harus mengumpulkan staf di antara mereka sendiri untuk tetap bekerja," ujarnya
Sekadar informasi, China memasok lebih dari 95 persen dari 250 hingga 300 peti mati yang dibutuhkan Hong Kong setiap hari
Dia melanjutkan, telah menerima lebih dari 3.570 peti mati sejak 14 hingga 26 Maret 2022. Adapun, enam krematorium sekarang menjalankan hampir 300 kremasi sehari atau dua kali lipat dari biasanya.
Selain itu, kamar mayat umum telah diperluas untuk menampung 4.600 mayat dari 1.350 sebelumnya.