Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan warganya untuk berhati-hati dengan ranjau darat pascamundurnya pasukan Rusia dari Kota Mariupol.
Zelenskyy mengeluarkan peringatan itu saat krisis kemanusiaan di Kota Mariupol semakin parah lantaran pasukan Rusia memblokir operasi evakuasi.
Pada Kamis (31/3/2022), kata pihak berwenang Ukraina, pasukan Rusia memblokir konvoi 45 bus yang tengah mengevakuasi orang-orang dari Mariupol dan menyita 14 ton makanan dan pasokan medis.
Sementara itu, pihak Rusia atau Kremlin menuduh Ukraina melancarkan serangan helikopter ke depot bahan bakar di tanah Rusia.
Namun, Ukraina membantah bertanggung jawab atas ledakan berapi-api itu, tetapi jika klaim Moskow dikonfirmasi, itu akan menjadi serangan perang pertama yang diketahui di mana pesawat Ukraina menembus wilayah udara Rusia.
"Tentu saja, ini bukan sesuatu yang dapat dianggap menciptakan kondisi yang nyaman untuk kelanjutan pembicaraan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dilansir channelnewsasia, Sabtu (2/4/2022).
Baca Juga
Lebih lanjut, Rusia terus menarik pasukan daratnya dari sekitar Kyiv setelah ada klaim pada awal pekan ini akan mengurangi aktivitas militer di dekat Ibu Kota Ukraina dan kota di bagian utara, Chernihiv dengan dalih dukungan terhadap upaya perundingan.
Namun, Ukraina dan sekutunya tidak mempercayai klaim itu, tetapi jutstu menambah dan memindahkan pasukannya ke sisi timur.
Adapun, invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan membuat lebih dari 4 juta mengungsi dari Ukraina.
Mariupol, kota pelabuhan selatan Ukraina sendiri telah hancur dan terkepung pasuka Rusia.
Zelenskyy mengklaim jika dirinya akhirnya tertangkap, maka itu akan menjadi hadiah utama bagi Presiden Rusia Vladimir Putin.