Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Penelitian Skala Besar Buktikan Obat Cacing Ivermectin Tidak Bermanfaat untuk Covid-19

Hasil penelitian dalam skala besar di Brasil menemukan bahwa obat cacing Ivermectin tidak bermanfaat untuk mengobati Covid-19.
Ivermectin, obat cacing diklaim sembuhkan pasien Covid-19./Istimewa
Ivermectin, obat cacing diklaim sembuhkan pasien Covid-19./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Edukator Covid-19 dokter Adam Prabata menyebut, bahwa hasil penelitian dalam skala besar di Brasil menemukan bahwa obat cacing Ivermectin tidak bermanfaat untuk mengobati Covid-19.

Dikutip dari akun Instagram @adamprabata, Jumat (1/4/2022), Ivermectin atau obat cacing untuk mengobati Covid-19 sempat ramai dibicarakan di Indonesia, dan ada sejumlah orang yang menggunakan obat tersebut saat terkena Covid-19.

Dia mengutip hasil penelitian Reis, 2022. Effect of Early Treatment with Ivermectin among Patients with Covid-19. NEJM.

Penelitian skala besar (3.515 pasien) di Brasil dengan metode randomized controlled trial (metode terbaik untuk penelitian obat) menunjukkan bahwa Ivermectin tidak bermanfaat .

“Bahkan bila diberikan pada masa-masa awal terkena Covid-19, dalam 7 hari sejak gejala muncul,” ujar Adam.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa Ivermectin untuk Covid-19 tidak menurunkan risiko rawat inap, tidak  menurunkan risiko ke IGD, tidak menurunkan risiko menggunakan alat bantu napas (ventilator), dan tidak menurunkan risiko kematian.

Hasil Berbeda

Sementara itu, perusahaan perdagangan dan farmasi Jepang, Kowa Co Ltd, mengabarkan, bahwa Ivermectin ditemukan efektif untuk mengobati varian Covid-19 Omicron dalam uji coba fase ketiga.

Uji coba itu menemukan Ivermectin memiliki efek antivirus terhadap varian Omicron, kata Kowa tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Perusahaan itu sudah bekerja sama dengan Universitas Kitasato, universitas kedokteran di Tokyo. Uji coba klinis untuk mengevaluasi obat itu, yang digunakan untuk mengobati parasit pada hewan dan manusia, sedang berlangsung tetapi promosi terhadap obat itu sebagai pengobatan Covid-19 menimbulkan kontroversi.

Obat ini tidak disetujui untuk mengobati Covid-19 di Jepang dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sudah berulang kali memperingatkan terkait penggunaannya.

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper