Bisnis.com, JAKARTA - Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang, Sumatra Barat mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan 1443 H pada hari ini, Jumat, 1 April 2022.
Sebelum melaksanakan ibadah puasa, jemaah Tarekat Naqsabandiyah terlebih dulu melaksanakan Salat Tarawih pertama di Surau Baru pada Kamis (31/3).
Dilansir Antara, Kamis (31/3), Tarekat Naqsabandiyah lebih dulu memulai berpuasa pada Jumat (1/4) berdasarkan Metode Hisab Munjid yang telah digunakan secara turun temurun.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal bulan puasa atau 1 Ramadan jatuh pada 2 April 2022, sedangkan 1 syawal atau Idulfitri jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.
Ketetapan itu disampaikan dalam maklumat Pimpinan pusat Muhammadiyah no.01/MLM/I.0/E/2022 tentang penetapan hisab ramadan, syawal dan Djulhidjah.
“Hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk. Maka 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu, 2 April 2022,” tulis Muhammadiyah dikutip pada Minggu (13/2/2022).
Sidang Isbat
Adapun, Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar Sidang Isbat pada hari ini, Jumat (1/4) untuk penetapan awal Ramadhan 2022.
Sidang yang akan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kementeran Agama ini akan didahului dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib, menjelaskan bahwa sidang Isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal. Secara hisab, kata Adib, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Jumat, 1 April 2022 M atau bertepatan dengan 29 Syakban 1443 H sekitar pukul 13.24 WIB.
“Pada hari rukyat, 29 Syakban 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit," kata Adib di Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Lantas kapan awal Ramadan 1443 H? Adib mengatakan masih menunggu hasil rukyatul (pemantauan) hilal.
“Kemenag telah menetapkan 101 lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia. Rukyatul hilal tersebut akan dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerjasama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain, di daerah setempat,” ujarnya.
Dia menuturkan, hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 H.
Kepala Subdit Hisab Rukyat dan Syariah Ismail Fahmi menambahkan, sidang isbat awal Ramadan 1443 H akan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam dan Pondok Pesantren.
“Sidang akan digelar secara hybrid, yakni daring dan luring. Sebagian peserta hadir di lokasi acara, sebagian mengikuti secara online melalui zoom meeting,” ujar Ismail.
Dia mengungkapkan hasil sidang isbat akan disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan juga RRI. Penyampaian hasil sidang isbat juga disiarkan secara langsung melalui media sosial Kementerian Agama.