Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Wapres Ma'ruf Amin Berharap Masyarakat Bayar Zakat saat Ramadan

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menyampaikan harapannya agar masyarakat, khususnya umat Islam, segera membayar zakat saat Ramadan.
Akbar Evandio
Akbar Evandio - Bisnis.com 31 Maret 2022  |  19:23 WIB
Wapres Ma'ruf Amin Berharap Masyarakat Bayar Zakat saat Ramadan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada acara Bedah Buku "Darul Misaq: Indonesia Negara Kesepakatan", secara daring dari Jakarta, Senin (7/6/2021)./Antara - Asdep KIP Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin berharap agar masyarakat, khususnya umat Islam, segera membayar zakat saat Ramadan tahun ini.

Menurutnya, zakat sangat diperlukan bagi masyarakat yang kurang mampu lantaran mereka terdampak langsung oleh pandemi Covid-19

"Saya berharap para pemberi zakat ini sudah harus mengeluarkan [zakatnya] saat Ramadan karena saat ini sangat diperlukan masyarakat untuk kebutuhan Ramadan dan untuk menghadapi hari raya," katanya kepada wartawan, Kamis (31/3/2022).

Mantan Rais Aam PBNU tersebut menilai banyak masyarakat dalam keadaan sulit akibat pandemi sehingga momentum zakat menjadi penting untuk mendorong kehidupan ekonomi rakyat.

Menurutnya, kewajiban umat Islam itu tidak hanya zakat, tapi juga di luar zakat lebih dari pada itu ada infak dan sedekah.

Selain zakat dan infak, ada juga wakaf. Ma'ruf Amin menyebut wakaf merupakan sedekah yang terus mengalir.

"Sedekah jariyah karena pahalanya barangnya tidak pernah habis. Nah, momentum ramadan ini menjadi suatu momentum yang pas," imbuhnya.

Dia menjelaskan bahwa zakat merupakan bagian dari pengembangan dana sosial Islam, di mana potensi zakat dan wakaf di Indonesia itu sangat besar, disebutkan bahwa dari sektor zakat saja potensi per tahunnya bisa mencapai Rp370 triliun. 

"Tapi baru sekitar Rp70 triliunan yang tergali, itu pun yang resmi pemerintah baru sekitar Rp10 triliun. Sementara yang Rp60 triliunan itu zakat maal langsung dari masyarakat atau dari para pemberi langsung ke penerima zakat," ujar Ma’ruf Amin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

zakat Ramadan Ma'ruf Amin
Editor : Feni Freycinetia Fitriani

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top