Bisnis.com, JAKARTA — Badan urusan Kemanusiaan PBB melaporkan lebih dari 10 juta warga Ukraina, termasuk lebih dari separuhnya anak-anak, telah meninggalkan rumah mereka sejak awal dimulainya serangan Rusia pada 24 Februari lalu.
Saat berbicara di depan Dewan Keamanan PBB kemarin, Wakil Koordinator Darurat Urusan Kemanusiaan PBB Joyce Msuya mengatakan bahwa dari jumlah tersebut, sebanyak 6,5 juta merupakan pengungsi internal dan 3,9 juta telah melintasi perbatasan ke negara-negara tetangga.
Msuya mengatakan bantuan kemanusiaan meningkat setiap hari dan sekarang lebih dari 1.230 personel PBB berada di negara tersebut bekerja dengan lebih dari 100 organisasi kemanusiaan di seluruh Ukraina.
“Ukraina adalah paradoks kemanusiaan: berdampingan dengan kekerasan ekstrem, kami melihat kebaikan ekstrem, solidaritas mendalam, dan perhatian paling lembut,” kata Msuya menggambarkan situasi kemanusiaan di lapangan seperti dikutip CNN.com, Rabu (30/3/2022).
Dia mengatakan konvoi pertama PBB mencapai Sumy pada 18 Maret dengan mengirimkan 130 ton pasokan medis, air, makanan siap saji, dan makanan kaleng untuk 35.000 orang. Pada Senin, konvoi PBB kedua mencapai Kharkiv untuk menyediakan makanan dan barang-barang dukungan bantuan penting lainnya yang didistribusikan oleh masyarakat Palang Merah Ukraina.
“Di seluruh negeri, lebih dari 180 metrik ton pasokan medis telah dibagikan dan lebih dari 470 metrik ton sedang dalam perjalanan. Di mana kami bisa, kami membeli pasokan dari pasar lokal, dan bekerja sama dengan tenaga bantuan lokal," ujarnya.
Untuk memberikan lebih banyak dukungan kemanusiaan, dia menyatakan dibutuhkan perjanjian yang terperinci dan realistis tentang gencatan senjata kemanusiaan dan jeda untuk mengizinkan bantuan masuk dan orang-orang keluar.
Dia menambahkan bahwa situasi di Ukraina adalah tempat berkembang biak bagi perdagangan manusia dan predator yang memanfaatkan kesempatan akibat ketidakstabilan yang dipicu oleh perang.
“Organisasi kemanusiaan khawatir tentang risiko perdagangan manusia serta kekerasan seksual, eksploitasi dan pelecehan di Ukraina dan kawasan itu,” kata Msuya. Para predator memikat orang tua tunggal di jalan dengan janji transportasi dan akomodasi.
Perwakilan PBB mengatakan bahwa organisasi tersebut tidak saja meningkatkan layanan perlindungan bagi warga Ukraina yang melarikan diri dari negara itu, tetapi juga bagi pengungsi di dalam negeri. Mereka memberikan informasi yang tersedia tentang opsi dan rute yang aman, akses ke saluran bantuan dan tempat berlindung yang aman.