Bisnis.com, JAKARTA – Tepat hari ini sudah 30 hari berlalu konflik perang antara Rusia vs Ukraina berlangsung dan hingga saat ini Rusia kesulitan dalam hal pasokan logistik untuk pasukannya.
Hal ini disebabkan karena serangan rudal balistik dari Ukraina yang menghancurkan kapal pasokan utamanya yang sedang berlabuh di Bryansk di Laut Azov pada Kamis (24/3/2022), selain hal itu Rusia juga mendapatkan penekanan dari sanksi-sanksi Internasional agar konflik ini segera berakhir.
Dilansir The Guardian pada Jumat (25/3/2022), merangkum kejadian perang Rusia vs Ukraina hari ke-30 sebagai berikut:
Strategi Menurunkan Gempuran Rusia
Kementerian pertahanan Inggris mengatakan jika Ukraina menyerang maka akan memaksa pasukan Rusia mengalihkan sumber daya untuk mempertahankan jalur pasokan mereka dan mengurangi kemampuan untuk melakukan operasi ofensif. Hal ini berasumsi dari serangan terhadap kapal pendarat dan depot penyimpanan amunisi di Berdyansk sebagai contoh target yang berharga.
Joe Biden Menuju Polandia
Joe Biden dikabarkan sedang menuju ke Warsawa pada hari Jumat untuk bertemu dengan para ahli tentang tanggapan kemanusiaan dan penempatan pasukan AS di Polandia. Lalu, pada hari Sabtu, ia akan bertemu dengan mitra Polandia Andrzej Duda untuk membahas "krisis kemanusiaan dan hak asasi manusia" yang dihasilkan dari invasi Rusia ke Ukraina .
Pukul Mundur Pasukan Rusia di Kyiv
Juru bicara kementerian pertahanan Ukraina, Oleksandr Motuzyanyk mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah mendorong mundur pasukan Rusia dari beberapa daerah di sekitar ibu kota, Kyiv. Hal ini disebabkan pasukan Rusia tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan serangan mereka di Ukraina, tetapi ia juga menambahkan bahwa pasukannya harus tetap waspada karena pasukan Rusia tidak putus asa untuk mengepung dan merebut Kyiv.
40 Bus Pengungsi Ditolak Pasukan Rusia
Wakil Perdana Menteri Ukraina mengatakan ada 40 bus yang menunggu untuk membawa warga sipil keluar dari Mariupol, tetapi pasukan Rusia tidak mengizinkan mereka lewat. Walaupun seharusnya ada tujuh koridor kemanusiaan yang dibuka pada hari Kamis – meskipun Mariupol tidak termasuk di antara mereka.
Kekhawatiran Ukraina Tentang Penduduknya
Ukraina menuduh Moskow mengambil paksa 402.000 warga sipil, termasuk 84.000 anak-anak, dari kota-kota Ukraina ke Rusia dan menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka akan digunakan sebagai sandera. Rusia membenarkan angka-angka itu namun berbeda dengan asumsi Ukraina, Rusia bahwa mengatakan warga sipil telah dievakuasi dengan sukarela.
Peringatan Kepala Jaksa International Criminal Court (ICC)
Kepala jaksa ICC Karim Khan, meminta koalisi negara-negara untuk mendukung penyelidikan kejahatan perangnya di Ukraina. Khan memperingatkan bahwa semuanya akan menjadi lebih buruk jika komunitas internasional gagal bertindak sekarang.
Ukraina Meminta Dukungan Militer
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengimbau sekutu NATO untuk meningkatkan dukungan militer bagi negaranya melawan pasukan Rusia. Berbicara kepada para pemimpin melalui tautan video dan juga Zelensky berterima kasih kepada negara-negara atas peralatan pertahanan yang diberikan ke Ukraina.
NATO Memperkuat Pertahanan di Timur
Para pemimpin NATO telah sepakat untuk memperkuat pertahanan mereka di timur sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Sekitar 40.000 tentara telah ditempatkan di sisi timurnya bersama dengan aset udara dan angkatan laut yang signifikan, ditambah empat kelompok tempur baru yang akan dikirim ke Slovakia, Hungaria, Bulgaria dan Rumania.
Sanksi AS Terhadap Rusia
AS dan sekutunya mengumumkan sanksi baru terhadap lebih dari 400 elit dan institusi Rusia. Di antara mereka yang terkena sanksi adalah majelis rendah parlemen Rusia, Duma, dan 328 anggotanya. Departemen perbendaharaan AS juga mengeluarkan panduan , memperingatkan bahwa otoritas AS dapat menjatuhkan sanksi pada transaksi terkait emas yang melibatkan Rusia.
Joe Biden Klaim China Tidak Akan Beri Bantuan Untuk Rusia
Biden mengatakan China memahami konsekuensi ekonomi yang akan terjadi jika memberikan bantuan kepada Rusia dalam perangnya dengan Ukraina. Berbicara kepada wartawan di Brussel, presiden AS mengatakan aliansi NATO tidak pernah lebih bersatu seperti sekarang ini.
Sanksi Lebih Berat Membayangi Ukraina
Para pemimpin G7 mengatakan mereka memutuskan untuk menerapkan konsekuensi berat pada Rusia dan siap untuk menerapkan langkah-langkah tambahan “sesuai kebutuhan”. Dalam sebuah pernyataan bersama, mereka mengutuk keputusan perang yang diambil Putin dan agresinya juga tidak dapat dibenarkan, tidak beralasan dan ilegal di Ukraina.
Bantuan Gas Alam Cair ke Eropa
Washington Pots melaporkan saat ini Pemerintahan Biden dan Uni Eropa diperkirakan akan mengumumkan inisiatif besar untuk mengarahkan pengiriman gas alam cair ke Eropa selama kunjungan presiden AS ke Brussel minggu ini, hal ini dikutip tiga pejabat AS yang mengetahui rencana tersebut.
65 Sanksi Baru Rusia dari Inggris
Rusia telah terkena 65 sanksi baru oleh Inggris, dalam sebuah langkah menghentikan perang Rusia dengan ukraina, Kementerian Luar Negeri Inggris merancang untuk menargetkan sanksi untuk industri dan individu strategis utama. Diantaranya yang sudah terkena sanksi adala enam bank dan perusahaan pertahanan yang memproduksi drone, serta Wagner Grup, yang menurut Inggris dilaporkan telah ditugaskan untuk membunuh presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Bantuan Rudal dari Inggris Untuk Ukraina
Perdana Menteri Britania Raya Boris Johnson setelah pertemuannya dengan para pemimpin G7 mengatakan Inggris dan sekutunya akan meningkatkan bantuan pasokan senjata ke Ukraina. Inggris akan mengirim 6.000 rudal tambahan dan menyediakan dana £25 juta untuk angkatan bersenjata Ukraina,. Hal ini bertujuan agar Ukraina untuk mempertahankan diri dari gempuran Rusia.
Langkah Perdamaian PBB
Majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kepada Rusia agar segera menghentikan perangnya terhadap Ukraina dan juga meminta untuk memberikan lebih banyak akses bantuan dan perlindungan sipil di Ukraina.
Kritik Pedas Paus Fransiskus
Paus Fransiskus melontarkan kritik keras terhadap negara-negara yang meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan setelah invasi Rusia ke Ukraina, ia mengatakan hal ini menggambarkan sebuah "kegilaan". Dia mengatakan konflik di Ukraina merupakan pemikiran yang kolot dari geopolitik dan juga memperbanyak senjata dan sanksi bukanlah solusi.
Pendapat Alexander Lukashenko
Alexander Lukashenko, pemimpin otoriter Belarus, telah memperingatkan bahwa proposal Polandia untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian barat di Ukraina dapat memicu "perang dunia ketiga". Ide penjaga perdamaian atau intervensi langsung NATO sebelumnya tidak menarik dukungan dari AS atau banyak sekutu lainnya.