Bisnis.com, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan bahwa lebih dari 1.000 warga sipil tewas di Ukraina selama invasi Rusia.
Dilansir dari Aljazeera.com, Kamis (24/3/2022), Badan Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) telah mengonfirmasi setidaknya 1.035 warga sipil telah tewas di Ukraina, 90 di antaranya adalah anak-anak, dan 1.650 lainnya terluka sejak Rusia memulai serangan.
OHCHR memastikan bahwa jumlah tersebut bisa lebih banyak mengingat ada keterlambatan pelaporan dari daerah-daerah yang kini situasinya masih mencekam, salah satunya kota pelabuhan Mariupol di tenggara Ukraina.
“Sebagian besar korban sipil yang tercatat disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, serta serangan rudal dan udara,” kata OHCHR dalam keterangannya.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta bantuan militer sebanyak-banyaknya dari NATO.
Zelenskyy mengungkapkan, bantuan tersebut untuk memastikan keselamatan warga sipil di kota-kota Ukraina dari serangan Rusia.
Baca Juga
Secara tegas, Presiden Ukraina mendesak NATO menyediakan satu persen dari semua pesawat, tank, dan senjata antikapal kepada Kyiv.
Zelenskyy juga mengatakan bahwa saat ini Rusia berencana melakukan operasi militer terhadap negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia, Lithuania, hingga Polandia.