Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keras! Rachmat Gobel Sindir Mendag Soal Kasus Minyak Goreng

Rachmat Gobel mengatakan untuk mengatasi masalah minyak goreng dibutuhkan pemimpin yang berani dan tegas terhadap para produsen minyak goreng dan produsen CPO.
Rachmat Gobel/Antara
Rachmat Gobel/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--DPR menilai pemerintah telah gagal mengatasi penyimpangan minyak goreng yang terjadi di lapangan.

Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengemukakan bahwa kisruh perdagangan minyak goreng yang kini terjadi belakangan ini telah memperlihatkan Pemerintah Pusat kalah dan gagal melindungi masyarakat.

"Menteri Perdagangan Muhammad Luthi ini tidak bisa melawan penyimpangan minyak goreng yang terjadi di lapangan," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (19/3).

Gobel berpandangan bahwa masalah utama dari kekisruhan minyak goreng itu adalah meningkatnya permintaan minyak goreng dunia sehingga harga naik. Sementara itu para pengusaha lebih memilih menjual minyak gorengnya ke luar negeri daripada di dalam negeri.

"Ini yang menjadi penyebab minyak goreng langka. Jadi bukan ditimbun ibu-ibu seperti pernyataan dari pejabat Kemendag. Terbukti setelah batasan harga dihapus, minyak goreng jadi melimpah lagi," kata Gobel.

Gobel menyebut untuk mengatasi permasalahan minyak goreng tersebut dibutuhkan pemimpin yang berani dan tegas terhadap para produsen minyak goreng dan produsen CPO.

"Tugas pemerintah itu mengatur dan bertindak di lapangan, bukan cuma ngomong mondar-mandir," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper