Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah korban tewas gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo yang melanda Jepang timur kemarin malam bertambah menjadi sedikitnya empat orang dan melukai lebih dari 100 lainnya serta memutus aliran listrik ke jutaan rumah.
Salah satu orang yang meninggal adalah seorang pria berusia 60-an yang tinggal di Kota Soma, kata kantor pencegahan bencana setempat.
Gempa terjadi di lepas pantai prefektur Fukushima timur Jepang, wilayah yang hancur akibat gempa dan tsunami kuat 11 tahun lalu yang mengakibatkan kehancuran pembangkit listrik tenaga nuklir.
Gempa itu awalnya berkekuatan M7,3, kemudian diperbaharui menjadi M7,4 kemarin sebagaimana dikutip CNN.com, Jumat (19/3/2022).
Peringatan tsunami dikeluarkan setelah gempa hari Rabu (16/3/2022) di prefektur pesisir Fukushima dan Miyagi, tetapi dicabut pada Kamis (17/2/2022) pagi dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida kemudian mengatakan "tidak ada kelainan" yang terdeteksi di pembangkit nuklir mana pun di negara itu.
Gempa memiliki kedalaman pusat gempa awal 60 kilometer (37 mil), kata Badan Meteorologi Jepang.
Baca Juga
Badan itu memperingatkan ketinggian tsunami mencapai hingga 1 meter di atas tingkat pasang surut normal, dengan gelombang awal mencapai pantai sekitar tengah malam waktu setempat (11 pagi ET).
Sekitar satu setengah jam setelah gempa melanda, tsunami 8 inci terjadi di sepanjang garis pantai Prefektur Miyagi Jepang, menurut badan tersebut, yang mendesak orang-orang di daerah yang terkena dampak untuk menjauh dari pantai.
Sereta peluru tergelincir di dekat Fukushima akibat gempa tetapi tidak ada korban yang dilaporkan, kata Kishida pada konferensi pers.
Menurut penyiar publik NHK, 78 orang terjebak selama empat jam setelah kereta berkecepatan tinggi tergelincir, tetapi lolos tanpa cedera melalui pintu darurat.